Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pencegahan Corona di Transportasi Jakarta dan Ketidaksabaran Warga

Pencegahan Corona di Transportasi Jakarta dan Ketidaksabaran Warga Penumpang MRT antre di Stasiun Fatmawati. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah mulai berupaya membatasi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Presiden Joko Widodo sudah mengimbau untuk mengurangi aktivitas warga dengan cara bekerja, belajar hingga ibadah dari rumah. Pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur Anies Baswedan pun sudah mengeluarkan kebijakan khusus untuk meminimalisir penyebaran virus Corona, terutama di transportasi publik.

Gubernur Anies membatasi jumlah penumpang naik ke transportasi umum di Jakarta. Seperti Transjakarta, MRT dan LRT. Pembatasan itu guna meminimalkan kontak fisik penumpang untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Kapasitas gerbong maksimal 300 orang.

"Nantinya akan maksimum diisi 60 orang per gerbong," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Minggu (15/3).

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, sebelum masuk stasiun ataupun halte penumpang akan menjalani pengecekan suhu tubuh. Bila ditemukan penumpang memiliki suhu tinggi akan langsung dipisahkan. Bagi mereka yang memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius akan ditempatkan di ruang tertentu untuk ditangani lebih jauh.

Kebijakan lain juga mengatur jam operasional transportasi di Jakarta. Ketiga transportasi itu hanya akan beroperasi pada pukul 06.00-18.00 WIB saja.

Bahkan jumlah bus dan rangkaian kereta juga akan dikurangi. Rangkaian MRT yang setiap hari ada 16 rangkaian akan berubah menjadi empat rangkaian. Otomatis, jadwal kedatangan juga menjadi lebih lama yakni 20 menit sekali. Sebelumnya kedatangan kereta MRT setiap 5-10 menit sekali. LRT Jakarta juga mengalami perubahan waktu kedatangan, yakni dari 10 menit sekali menjadi 30 menit sekali.

"Kita menurunkan secara ekstrem kapasitas layanan, jadi jadwal MRT, misalnya, yang semula keberangkatannya tiap 5 menit dan 10 menit sekarang akan diubah mulai besok menjadi 20 menit," kata Anies.

Berbagai kebijakan pemerintah untuk meminimalisir dampak penularan Corona, ternyata tidak berjalan mulus sesuai harapan. Dampaknya terlihat sejak pagi tadi. Penumpukan penumpang terjadi di sejumlah moda transportasi publik. Keributan pun tak terhindarkan. Sebab, warga tergesa-gesa dan memburu waktu untuk sampai ke tempat kerja. Kesabaran publik diuji melalui kebijakan pencegahan Corona di transportasi umum.

Transjakarta

PT TransJakarta mulai menerapkan pembatasan operasional armada dalam rangka meminimalkan dampak penularan Covid-19 pada fasilitas transportasi publik di Jakarta. Salah satunya dengan aturan jarak antarpenumpang.

"Modifikasi pola operasi itu guna membatasi interaksi atau jarak antarpenumpang atau 'social distancing' di angkutan umum," ujar Humas PT TransJakarta, Nadia, Senin (16/3).

Kebijakan ini berlaku pada 16-30 Maret 2020 menyusul imbauan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya memutus penyebaran virus yang belum ditemukan obatnya itu.

penumpang transjakarta ribut di pulogadung

Kebijakan ini ternyata tidak berjalan mulus sesuai harapan. Di sejumlah halte Transjakarta terjadi penumpukan. Bahkan, keributan. Seperti di Halte Transjakarta Pulogadung.

Keributan penumpang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat penumpang yang merasa terlalu lama mengantre memprotes kebijakan pembatasan armada bus kepada petugas. Beberapa penumpang pada antrean terdepan menjelang pintu masuk halte terlibat cekcok mulut dengan petugas berseragam keamanan.

"Saya sudah kelamaan ini pak nunggunya. Jangan lagi kita diminta mundur-mundur terus dan jaga jarak. Susah ini pak," teriak salah satu penumpang kepada petugas keamanan. Seperti dilansir Antara.

Bahkan sebagian penumpang ada yang membatalkan pemberangkatan dengan bus karena situasi halte yang padat. Penumpang menyebutkan aturan penerapan jarak antrean yang diberlakukan operator TransJakarta menjadi pemicu keributan di Halte Pulogadung, Senin pagi. Penumpang harus mengantre selama berjam-jam mulai dari jembatan penyeberangan hingga ke halte bus.

"Petugas menerapkan aturan penjagaan jarak satu sampai dua meter antarpenumpang, sementara bus datangnya lama. Ini agak sulit buat kami," kata salah satu penumpang, Asa (27).

KRL

Pantauan di Stasiun Bogor, Bogor Kota, Senin (16/3), sejumlah penumpang dilakukan pengecekan suhu tubuh di depan pintu masuk. Seperti diceritakan Anita, salah satu penumpang commuter line.

Penumpang dengan suhu tubuh normal dipersilakan masuk ke area stasiun untuk menuju kereta yang akan mereka gunakan. Namun alat pengecekan suhu tubuh tidak maksimal. Sehingga memicu penumpukan penumpang.

krl jabodetabek disemprot disinfektan

"Tapi enggak semua gate sih ada juga gate yang tanpa diperiksa. Kalau tidak salah penglihatan saya tadi cuma dua gate yang ada alat untuk cek suhu tubuh," kata Anita.

Novan, penumpang lainnya, mengakui kondisi Stasiun Bogor cukup padat antrean pemeriksaan suhu tubuh pagi tadi. Kesabarannya diuji. Dia hanya bisa pasrah terlambat sampai kantor.

"Ini ramai banget pada antre, alamat telat ini," kata dia.

MRT

Antrean panjang akibat pembatasan armada dan waktu tunggu (headways) layanan transportasi juga dialami penumpang Moda Raya Terpadu, termasuk di Stasiun MRT Fatmawati.

Sejak pukul 07.00 WIB, antrean sudah mengular mencapai bagian luar Stasiun MRT Fatmawati. Penumpang yang masih sabar menunggu harus antre hingga mengisi ruang trotoar yang seharusnya digunakan oleh pejalan kaki.

"Artinya kalau saya datang jam 06.00 WIB pagi pun, kemungkinan saya naik kereta jam 07.00 WIB dong?," kata Yanti, salah satu penumpang kepada petugas yang menunjukkan jadwal keberangkatan.

Para penumpang yang rela mengantre itu rata-rata menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut mereka. Beberapa penumpang juga memainkan ponsel sambil menunggu giliran untuk maju ke dalam stasiun yang terletak di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan itu.

Petugas keamanan menjaga akses penumpang untuk masuk ke Stasiun MRT dan akses tangga ditutup karena penumpang hanya diperbolehkan menggunakan eskalator.

"Ya tidak apa-apa sih, ini kan bentuk penanggulangan juga dari pemerintah, jadi tidak apa-apa," kata Yanti yang sudah menunggu selama setengah jam untuk masuk ke dalam Stasiun MRT Fatmawati.

penumpang mrt antre di stasiun fatmawati

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker

Pengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Tidak Ditilang Tapi Diimbau Service, Ini Alasannya
Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Tidak Ditilang Tapi Diimbau Service, Ini Alasannya

"Iya untuk ke depan tidak ditilang," kata Kombes Nurcholis.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Penumpang MRT dan TransJakarta Tetap Pakai Masker
Ini Alasan Penumpang MRT dan TransJakarta Tetap Pakai Masker

Penggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.

Baca Selengkapnya
Tilang Uji Emisi Kembali Dihentikan, Polisi: Banyak Masyarakat yang Komplain
Tilang Uji Emisi Kembali Dihentikan, Polisi: Banyak Masyarakat yang Komplain

Meski tidak ada sanksi, kata Latif, untuk razia tes uji emisi tetap dilakukan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik

Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet

Baca Selengkapnya
FOTO: Polusi Jakarta Terburuk Dunia, Warga Diimbau Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
FOTO: Polusi Jakarta Terburuk Dunia, Warga Diimbau Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 70 persen polusi udara pada beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara

Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Polisi, Pemprov DKI Nilai Tilang Uji Emisi Efektif
Beda dengan Polisi, Pemprov DKI Nilai Tilang Uji Emisi Efektif

"Jadi razia tilang uji emisi ini sangat efektif sebagai social engineering tool, mengubah perilaku masyarakat untuk melakukan uji emisi dan merawat kendaraan."

Baca Selengkapnya