Pencopotan kepala dinas bukti Jokowi marah besar
Merdeka.com - Rotasi sejumlah kepala dinas yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai sangat tepat. Lantaran, kinerja bawahannya tersebut terlalu santai dalam menghadapi masalah yang ada di Jakarta.
"Pak gubernur itu marah besar, pak gubernur pidatonya kayak apa, itu dia marah, dia kerja kaya orang gila, anak buahnya kaya tuan besar, kan enggak benar," ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Balai Kota, Rabu (12/2).
Namun, Pras menegaskan rotasi yang dilakukan Jokowi bukan dikarenakan kinerja para kadis yang saat ini tengah disorot seperti mantan Kadishub Udar Pristono ataupun mantan Kadis Kebersihan Unu Nurdin.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa pemilik rumah masa kecil Pak Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
"Bermasalah atau gak bermasalah, parameternya tidak seperti itu, bapak gubernur kan melihat kinerjanya masing-masing, dikasih kesempatan tapi enggak dipakai yang benar, ya harus diganti, masa borok enggak mau diganti," jelas dia.
Pras tidak mempersoalkan pemindahan para kadis tersebut ke Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Namun, lanjut dia, tim tersebut harus bekerja dengan giat dan dapat membantu gubernur dalam menyelesaikan masalah pembangunan di Jakarta.
"Itu gak ada persoalan, kan gak mungkin juga dia jadi kadis seumur hidup," pungkas dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak agar Ketua Umum DPP Projo mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP Mufti Anam menyentil Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaDalam rapat, Dirut PT Timah, Ahmad Dani Virsal, menjadi bulan-bulan anggota DPR.
Baca SelengkapnyaJelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf secara terbuka Wakil Ketua KPK Johanis Tanak ke pihak TNI berbuntut panjang.
Baca Selengkapnya