Penculik Direktur di Jaksel Sebut Korban Gelapkan Aset Rp 30 Miliar
Merdeka.com - Seorang direktur perusahaan berinisial BH diculik dan dianiaya. Salah seorang pelaku, MR (34), adalah pemilik perusahaan yang menuding korban telah menggelapkan aset dengan nilai puluhan miliar rupiah.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah menjelaskan, MR bersama ketiga pelaku lainnya menculik BH untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya yang diduga menggelapkan aset perusahaan.
"Kita belum sampai sana ya (usut penggelapan) tapi ada cukup besar ya asetnya kalau tidak salah mereka sempat menyebut hingga Rp 30 miliar, tapi sekali lagi ini keterangan belum fix. Ini hanya keterangan dari terduga pelaku," kata Azis dalam keterangannya, Rabu (10/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa para jenderal diculik? Para Jenderal Angkatan Darat dituding sebagai Dewan Jenderal, mereka tidak loyal dan berniat mengkudeta Presiden Sukarno.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pasukan penculik menculik jenderal? Hal ini dilakukan karena di rumah Nasution dan Yani terdapat pasukan pengawal. Sementara di rumah-rumah jenderal lain, tidak ada pengawal.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Azis menjelaskan, perusahaan yang dipimpin oleh BH bergerak di bidang pemasok barang-barang. Salah satu yang disorot MR, selaku pemilik perusahaan, adalah pengadaan dump truck.
"Supplier beberapa barang, salah satunya juga ada bisnis terkait dumb truck, yang laporannya dianggap terduga pelaku ini tidak beres, dia menganggap korban tidak kooperatif dengan pelaku," ujar Azis.
Azis mengaku masih terus mendalami untuk menjawab pangkal persoalan penculikan disertai penganiayaan ini. Yang paling utama, kata Azis, korban sudah berhasil diselamatkan.
"Misi kita utama adalah menyelamatkan korban dulu karena semenjak tanggal 2 Maret 2021 sampai 6 Maret 2021, korban dirampas kebebasannya bahkan dianiaya dan dibawa ke mana-mana, dari Jakarta ke Bekasi, Cikarang. Nanti selanjutnya pengungkapan kasus, kemudian ranting-ranting nanti," tandas dia.
Kasus penculikan ini terungkap setelah Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menerima laporan dari seseorang berinsial TH pada Jumat (5/3). Ketika itu, TH mengaku kehilangan kontak dengan adiknya berinisial BH (50). Mereka tidak tinggal serumah. BH indekos di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Bahwa pada 2 Maret 2021 TH ini mencari adiknya dengan mencoba menghubungi via telepon namun tak dapat balasan. Kemudian 3 Maret 2021, TH mendatangi kosan-kosan yang ditinggali adiknya ternyata BH tidak ada di lokasi. Informasi yang diterima dari sekuriti bahwa adiknya korban telah dibawa oleh beberapa orang secara paksa," papar Azis.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menemukan tempat BH disekap. Azis menyebut lokasinya di salah satu rumah kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Terjadi upaya dugaan penyekapan atau penculikan terhadap korban, korban berhasil diselamatkan dan petugas berhasil mengamankan beberapa diduga pelaku," terang Azis.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku, yakni: MR (34), MT (43), ED (43), dan SS (27), dijerat Pasal 328 KUHP, Pasal 170 KUHP atau Pasal 368 KUHP.
Reporter: Adi Nugrahadi (Liputan6.com). (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus korupsi pengadaan BBM dan sewa sarana mobilitas darat ini, negara rugi Rp6,28 miliar
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku tengah menyelidiki laporan korban sampai sekarang
Baca SelengkapnyaGudang itu selama ini menjadi tempat penyimpanan alat-alat bangunan milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Baca Selengkapnya"Betul (korban) karyawan Moda Raya Terpadu," kata Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Chandra.
Baca SelengkapnyaTabir kematian mayat dalam koper yang ditemukan di Cikarang, Bekasi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAkibat kejahatannya, para pelaku sudah ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapati fakta baru bahwa AG yang melindas korban dengan motor
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca Selengkapnya