Penembak kantor ESDM sniper atau amatir?
Merdeka.com - Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditembak orang tak dikenal pada Kamis siang sekitar pukul 12.00 WIB. Dari rekaman CCTV yang diperoleh, diduga pelaku meletuskan tembakan dari arah flyover Casablaca.
Dilihat dari pecahan kaca akibat tertembus peluru, pelaku terlihat begitu profesional. Tapi, kepolisian belum berani menyimpulkan apakah pelaku seorang sniper (penembak jitu) atau amatir?
"Belum tahu pelakunya (sniper) atau bukan. Masih penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/9).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
Polisi juga belum bisa memastikan senjata apa yang digunakan oleh pelaku penembak Kantor Menteri ESDM Sudirman Said ini. Termasuk kaliber peluru yang menyasar di Ruang Dirjen Ketenagalistrikan Widyawan.
"Proyektil masih diperiksa oleh Puslabfor, yang dibawa pecahan kaca, proyektil dan kamera CCTV sedang diselidiki," kata dia.
Dia menambahkan, personel polisi diturunkan untuk kembali melakukan olah tempat kejadian perkara dan sterilisasi. Semalam olah TKP sesungguhnya telah dilakukan, namun disambung lagi hari ini untuk kepentingan penyelidikan.
"Personel gabungan masih melakukan penjagaan. Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah diamankan, namun motif pelaku masih belum terungkap.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaAksi penembakan terjadi di Kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaSenjata itu inventaris Sertu AA untuk bertugas yang merupakan ajudan atau ACD.
Baca SelengkapnyaSidang etik itu berkenaan kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar di mana dirinya sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku diamankan setelah petugas melakukan penyelidikan dan keterangan saksi-saksi.
Baca Selengkapnya