Penembakan di Kementerian ESDM, pelaku pakai senpi rakitan
Merdeka.com - Hasil lab forensik penembakan di Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM di Kuningan, Jakarta Selatan, pada September lalu telah keluar. Polisi menyebut pelaku menembakkan peluru di dari senjata api laras panjang rakitan.
"Hasil lab forensik sudah keluar, kita menduga pelaku menggunakan senjata api laras panjang," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/11).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Dugaan itu setelah dianalisa dari bekas selongsong peluru yang tidak beraturan. Selain itu, daya hantam peluru dinilai tidak kuat sehingga indikasi penggunaan senjata api rakitan makin kuat.
"Seharusnya kalau senjata api ditembakkan ke kaca tersebut dapat memantul jauh dari targetnya, yaitu kaca itu. Sedangkan ini peluru tersebut jatuh tidak jauh dari kaca" lanjutnya.
Meski hasil lab forensik sudah keluar, polisi belum juga menangkap pelaku. Dia memastikan polisi akan terus bekerja mengungkap kasus penembakan itu.
"Tim sedang bekerja ungkap kasus ini tetep kita lakukan fokus ke dua dugaan, ada kaitan dengan orang dalam atau luar. Tapi tetap kita fokus ke org di dalam," tambahnya.
Seperti diketahui, penembakan di Gedung Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian ESDM terjadi pada 10 September lalu. Diperkirakan waktu penembakan terjadi siang hari, pukul 12.00 WIB. Untungnya, ruangan yang ditembak jauh dari ruang Menteri ESDM Sudirman Said.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menjelaskan secara gamblang barang bukti yang disita pada saat proses penggeledahan.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaSenjata api modifikasi kreaksi pabrikan di Semarang ini dipasarkan via platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan legalitas belasan senpi itu diambil alih Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya