Pengacara: Bidpropam mau kawal kasus penembakan Jamal
Merdeka.com - Keluarga Jupri Pasaribu (45) alias Jamal, warga sipil yang tewas ditembak oleh Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Ajun Komisaris I Gede Ngurah, Jumat (3/7) lalu, mendatangi Polda Metro Jaya, Keluarga Jamal bertemu langsung dengan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Janner Pasaribu.
"Tadi sudah diskusi dengan Pak Janner, kalau Bidpropam Polda mau kawal kasus ini sampai terang benderang," kata pengacara keluarga Jamal, Panca Nainggolan yang mendampingi keluarga di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/7).
Selain itu, kedatangan keluarga Jamal dan pengacara menjelaskan soal opini yang simpang siur di masyarakat mengenai Jamal. Tentang Jamal yang disebut membawa senjata tajam saat mendatangi rumah Suprapto dan berhadapan dengan polisi.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Kenapa pistol wanita itu ditembakkan? Ketika masuk ke mesin MRI, pistol tertarik oleh magnet, menembakkan satu tembakan ke arah dirinya.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
"Ini clear bahwa korban tidak pernah bawa senjata tajam. Korban tidak bawa, korban itu dalam kondisi mabuk iya," jelas Panca.
Sebelumnya, Jupri Pasaribu alias Jamal (45) merupakan Ketua Laskar Jayakarta, dirinya ditembak oleh anggota perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris, I Gede Ngurah. Jamal ditembak ketika sedang mabuk berat dan tak membawa senjata tajam.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Santoso, yang mengatakan, dari hasil otopsi diketahui bahwa kandungan alkohol di tubuh Jupri mencapai 70 persen.
"Memang ada informasi Jupri ini membawa senjata tajam (sajam). Tapi tidak kami temukan Sajam itu di lokasi kejadian," ucap Santoso ketika dihubungi wartawan, Selasa (7/7).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaReaksi Keluarga Bripda IDF Saksikan Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaPropam memeriksa sejumlah polisi yang terlibat dalam penangkapan Saipul Jamil
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaVideo itu memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Dia menyebut uang tersebut akan diserah ke polisi.
Baca SelengkapnyaSaipul Jamil kini berstatus sebagai saksi dimintai keterangan dan dipastikan negatif narkoba.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu (6/7) kemarin. Korban tewas di lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya