Pengacara sebut penetapan tersangka Daeng Azis salah alamat
Merdeka.com - Pengacara Abdul Azis alias Daeng Azis, Razman Arif Nasution mengungkapkan jika penetapan tersangka terhadap kliennya merupakan salah alamat. Pasalnya, Azis disangkakan sebagai pemilik berbagai sanjata tajam, minuman keras, prostitusi serta temuan ratusan alat kontrasepsi di salah satu kafe di Kalijodo.
"Dalam surat panggilan sebagai tersangka, penyidik menulis Daeng Aziz mengambil keuntungan dari usaha pelacuran yang terjadi sejak bulan Desember 2015 hingga bulan Februari 2016 di Kafe Kingstar. Jadi bukan di Kafe Intan (milik Aziz)," ujar Razman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/2).
Selain itu, lanjut Razman, saat mengetahui dirinya ditetapkan sebagai tersangka, Azis berseloroh untuk apa meninggalkan barang bukti di lokasi penertiban.
-
Bagaimana Azis bisa jadi tersangka? Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang Azis lakukan selama di Rutan KPK? Pada sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/10/2024), Mantan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin memberikan kesaksiannya. Pada kesempatan tersebut, Azis dimintai keterangan seputar masa isolasi yang dijalaninya di Rutan KPK.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang apresiasi Polres Metro Jakbar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
"Dia bilang sama saya, masa saya (Aziz) bodoh meninggalkan barang bukti di sana, padahal saya tahu akan ada razia. Ini kan nggak logis," tambahnya
Menurut Razman,Kafe Kingstarmerupakan milik seorang pengusaha bernama Ali sedangkan Kafe Intan milikDaeng Aziz.
"Satahu saya, Kafe Kingstar itu milik Pak Ali. Apa hubungannya dengan klient saya, kita lihat," tuturnya.
Meski demikian, Razman tetap mengapresiasi langkah polisi yang klaim telah mengantongi sejumlah data dan alat bukti guna menjerat Azis.
"Kita apresiasi dan kalau polisi punya data yang kuat kita apresiasi. Saya yakin polisi profesional dan kita juga profesional," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman Paris memberikan sindiran halus kepada seseorang yang sebelumnya mengklaim dirinya hebat, namun kini harus menghadapi proses peradilan.
Baca SelengkapnyaKubu Pegi juga meminta alat bukti yang dimiliki Polda Jabar diuji di persidangan untuk memastikan penetapan tersangka sah atau tidak.
Baca SelengkapnyaReza juga mengingatkan, korban salah tangkap mendapat ganti rugi. Demikian praktik di banyak negara.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaRafael Alun terjerat kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri Susno Duadji menjadi salah satu sosok yang paling lantang dalam menyoroti kasus Vina Cirebon.
Baca Selengkapnya