Pengakuan mereka yang ngaku di-bully cyber corps Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dituding memiliki pasukan cyber corps yang aktif dio sosial media. Pasukan cyber ini dituding sering mem-bully pihak-pihak yang mencoba mengkritisi kebijakan sang gubernur.
Tudiangan ini pertama kali dilontarkan oleh politisi PDIP Eva Sundari. "Ahok kan punya cyber corps," kata Eva, Kamis (24/3) lalu.
Namun Eva enggan menjelaskan tim cyber yang dia maksud lebih detail. "Biar dijawab yang ahli," ujarnya.
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Bagaimana reaksi netizen? Postingan ini bikin kehebohan di kalangan netizen, terutama di antara para penggemar dan rekan artis.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
Ahok pun buru-buru membantah pernyataan Eva tersebut. Menurut Ahok, dirinya tidak memiliki tim cyber, namun hanya masyarakat yang spontan mengomentari persoalannya dengan PDIP.
"Orang suka nuduh saya punya cyber corps, cyber corps saya di mana? Ini kan spontan omongan dari masyarakat," ucap Ahok usai berkunjung ke Waduk Pluit bersama Menteri Luar Negeri Belanda, Mr.Bert Koenders, Jakarta Utara, Kamis (24/3).
Ahok pun selalu berpesan kepada teman-temannya agar tidak membalas orang-orang yang mem-bully dirinya. "Supaya saya tahu yang benci sama saya berapa orang-orang. Kalau yang benci 20 persen terus dicek orangnya berapa, supaya saya tahu yang benci berapa orang," bebernya.
"Toh, jadi gubernur DKI cuma butuh suara 50 persen+1. Yang penting saya nyari skala jadi gubernur enggak apa-apa," tandasnya.
Meski sudah dibantah ternyata banyak yang merasa selama ini diserang oleh pasukan dunia maya Ahok. Berikut pengakuan mereka yang diserang cyber corps Ahok:
Eva Sundari sebut dirinya dan PDIP sering di-bully cyber corps Ahok
Politisi PDIP Eva Sundari mengaku dirinya sering di-bully oleh tim cyber corps Ahok. Tak cuma dirinya, PDIP pun sering di-bully oleh pasukan dunia maya ini.Eva juga menyebut bahwa partainya jadi sasaran bully cyber corps Ahok. Tim cyber corps ini menggunakan strategi marketing menjatuhkan PDIP dengan mengangkat Ahok. Bahkan Eva menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah tahu soal ini."Aku saja dibully, dan PDIP juga sasaran bully kan karena kita jadi samsak (sasaran) strategy marketing beliau. Ketum bilang, biarin aja, kayak nggak tahu Ahok saja," jelas dia. "Lalu kita diperintahkan untuk focus ke porto folio PDIP untuk penjaringan," sambungnya.
Megawati pun takut di-bully cyber corps Ahok
Pada saat peluncuran buku berjudul 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menolak Ahok untuk ikut dalam bursa lelang yang diikuti 27 orang.Mega enggan mantan politisi Gerindra ini masuk dan ikut partisipasi karena dirinya takut dibully di media sosial."Kalau saya sebut yang satu itu (Ahok), saya akan di-bully lagi. Sudah sumbangan nanti di belakang yah. Enggak, enggak, enggak, enggak nanti itu di belakang," ujarnya menjawab permintaan pembawa acara.Alasan dirinya enggan menyebut meminta bahkan memanggil nama Ahok adalah karena bila membicarakan soal mantan politisi Gerindra ini, Mega mengaku sering menjadi bully-an di media sosial oleh tim yang dfisebut Megawati sebagai 'sampingan' Ahok. "Soalnya ada sampingannya yang bilang selalu kan, ya ada yang bilang. Terus bully-nya saya tuh," jawabnya.Setelah sumbangan telah mencapai target yang diminta Mega, yakni Rp 2 miliar, pembawa acara pun mulai menghentikan proses lelang. Pembawa acara menagih ucapan Mega bahwa Ahok berada diurutan terakhir. Mega pun kembali menolak dan mengatakan akan ada waktu di mana Ahok akan berpartisipasi."Tadi ada yang saya bilang enggak toh, yang satu (Ahok). Nanti terserah saja tunggu tanggal mainnya," tegas Presiden ke-5 ini.
Wanita Emas klaim pernah di-bully tim cyber corps Ahok
Selain Megawati, PDIP dan Eva, bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni juga mengaku pernah menjadi korban tim cyber corps Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Perempuan yang dijuluki 'wanita emas' pernah di-bully oleh tim cyber tersebut."Hal-hal baik aja saya habis banget di-bully di sosial media," ujar Hasnaeni usai menghadiri acara penganugrahan Anggota Kehormatan Forum Pemuda Betawi di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (24/3).Menurut Hasnaeni, tim cyber tersebut dikendalikan mesin. "Jadi saya tidak paham betul tapi saya rasa cyber itu dikendalikan oleh robot," kata Hasnaeni.Kendati demikian, politikus Demokrat ini mengaku tidak ingin meniru cara Ahok dalam Pilgub DKI mendatang dengan menggunakan cyber corps. "Saya juga bisa melakukan hal demikian. Tapi saya tidak mau. Saya berlaku netral. Apa sih yang tidak bisa saya bayar. Saya bisa kok bayar orang-orang gerakan itu," tandasnya.
Lulung mengaku korban cyber corps di kasus UPS dan Sumber Waras
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Lulung) angkat bicara terkait tim cyber corps calon pertahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dilontarkan politikus PDIP, Eva Kusuma beberapa waktu lalu. Menurutnya tim tersebut sangat mempengaruhi pandangan warga Jakarta."Rakyat sudah cerdas sekarang cyber itu adalah musuh rakyat, mempengaruhi rakyat orang bener jadi salah. Orang salah jadi bener," ujar Lulung usai menghadiri acara penganugerahan Anggota Kehormatan Forum Pemuda Betawi di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (24/3).Lulung mengaku pernah menjadi korban tim cyber tersebut. "Lulung korban diskriminasi terhadap pencitraan kasus UPS dan Sumber Waras," tambah Lulung.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnyaaporan pertama dilayangkan Relawan Indonesia Bersatu dan teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaKasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.
Baca SelengkapnyaViral seorang kakak curhat adiknya jadi korban bullying di sekolah, tingkah pelaku bikin geram.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui melakukan komunikasi dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPolisi menjadwalkan pemeriksaan Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Aiman Witjaksono Selasa (5/12), atas pernyataan bahwa aparat tidak netral.
Baca Selengkapnya