Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan petugas bea cukai terganggu aksi preman berkedok LSM

Pengakuan petugas bea cukai terganggu aksi preman berkedok LSM Polisi bongkar premanisme berkedok LSM. ©2015 merdeka.com/hana adi

Merdeka.com - Kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Priok menciduk 5 orang berinisial CM(50), MI(47), D(54), MSN (62), BT(52) atas kasus premanisme dalam kegiatan ekspor dan impor yang ada di bawah kendali Bea Cukai. Mereka mengatasnamakan organisasi massa Laskar Merah Putih.

Juru bicara Bea Cukai Siswo Suharto menuturkan, salah satu tersangka berinisial BT mengancam petugas Bea Cukai tidak ikut-ikutan saat pengambilan sampel konsentrat. Pada 7 Oktober 2015 petugas Bea dan Cukai bersama dengan tim dari PT. Surveyor Indonesia menyambangi PT Perkasa Tangguh Mandiri untuk pengambilan sampel pasir konsentrat terhadap 20 container yang dicurigai melanggar aturan.

"Pada saat pengambilan sample, tim mendapat gangguan keamanan," ujar Humas Bea Cukai Tanjung Priok, Siswo Suharto di Polres Pelabuhan Tj.Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rabu (21/10).

Pada 14:49 WIB, sekelompok orang berpakaian loreng khas ormas tertentu, datang menggunakan kijang inova bermotif Laskar Merah Putih dan Sedan Corolla dengan motif sama, menyambangi pengambilan sampel. Sore hari, BT yang mengaku sebagai ketua Laskar Merah Putih datang dan menghentikan kegiatan petugas Bea Cukai. Pihaknya langsung menghubungi kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Teman-teman berkoordinasi sama pihak kepolisian dalam hal ini ditindaklunjuti pihak kepolisian." ucap Siswo.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Hengki Haryadi belum bisa mengatakan ada tidaknya permainan pejabat atau pengusaha dalam kasus ini.

"Di balik ini semua akan kami pertajam lagi apakah ada permainan dalam bidang eksport ini yang sifatnya white color crime," ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Victor Inkiriwang curiga, pelaku menghalang-halangi petugas Bea Cukai karena barang tidak sesuai ketentuan. "Patut diduga motifnya yaitu agar barang bukti yang diduga tidak sesuai ketentuan untuk bisa dikirim atau di ekspor dimana tidak memenuhi ketentuan yang berlaku," jelasnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Periksa Harta Belasan Pejabat Pajak dan Bea Cukai: Banyak Player Besar
KPK Periksa Harta Belasan Pejabat Pajak dan Bea Cukai: Banyak Player Besar

Pahala saat ini belum bersedia membongkar identitas pihak-pihak yang diperiksa harta kekayaannya itu.

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Jerat Pihak yang Merintangi Penyidikan Kasus Andhi Pramono
KPK Bakal Jerat Pihak yang Merintangi Penyidikan Kasus Andhi Pramono

Ada pihak yang diduga sengaja menyembunyikan sejumlah dokumen terkait kasus yang menjerat Andhi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Direktur Kepabeanan Ditjen Bea Cukai Terkait Korupsi Impor Gula
Kejagung Periksa Direktur Kepabeanan Ditjen Bea Cukai Terkait Korupsi Impor Gula

Perhitungan kerugian keuangan negara masih dalam proses audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Pejabat Bea Cukai, Usut Dugaan Korupsi Impor Emas
Kejagung Periksa Pejabat Bea Cukai, Usut Dugaan Korupsi Impor Emas

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010 sampai dengan 2022.

Baca Selengkapnya
KPK Usut Pengusaha Pemberi Uang ke Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono
KPK Usut Pengusaha Pemberi Uang ke Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut perusahaan swasta pemberi uang kepada mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Beking Sindikat TPPO, TNI: Kalau Ada Info Kirim Surat, Nama dan Lokasi
Disebut Jadi Beking Sindikat TPPO, TNI: Kalau Ada Info Kirim Surat, Nama dan Lokasi

TNI menegaskan pihaknya telah banyak menggagalkan banyak penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Baca Selengkapnya
VIDEO:  KPK Blak-blakan Kelemahan Bea Cukai, Indonesia Banjir Barang Impor Ilegal
VIDEO: KPK Blak-blakan Kelemahan Bea Cukai, Indonesia Banjir Barang Impor Ilegal

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.

Baca Selengkapnya
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel
Kejagung Didukung Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lakukan Pembiaran Tambang Ilegal di Babel

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, penyidik mendapati adanya dugaan pembiaran tambang ilegal

Baca Selengkapnya