Pengakuan saksi dan korban penyerangan distro Jakmania di Rawasari
Merdeka.com - Agil (16), salah satu korban tragedi penyerangan di Distro Crazy Orange (CO) Jakmania milik Reza, Koordinator The Jakmania Rawasari mengungkapkan kronologi kejadian yang dialaminya pada Sabtu malam (25/6). Menurut dia, pelaku berjumlah lebih dari satu dan langsung menyuruh orang-orang di dalam distro segera keluar.
"Kita disuruh pada keluar, nyerahin diri dan jangan pada ngumpet," kata Agil kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (26/6).
Agil mengaku bila saat itu dirinya baru datang ke distro hanya untuk main bareng teman-temannya. Belum selesai Agil bersalaman, para pelaku datang seperti mengepung lokasi.
-
Bagaimana Jakmania menarik anggota? Salah satu cara yang dilakukan para pendiri The Jakmania untuk memperkenalkan komunitas ini adalah dengan cara memperkenalkannya ke kampung-kampung menjelang Persija bertanding.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pendiri The Jakmania? The Jakmania sendiri adalah kelompok suporter yang dibentuk pada 19 Desember 1997 oleh 40 pendiri, salah satunya artis terkenal, Gugun Gondrong, yang juga menjadi Ketua Umum pertama.
Menurut Agil, para pelaku tidak diketahui persis identitasnya. Hanya saja penampilan mereka mencerminkan seperti oknum aparat dengan memakai kostum serba hitam dari ujung kaki sampai kepala.
Pelaku juga memakai masker hitam atau buff serta helm yang tertutup ratap.
"Pelaku pakai serba hitam dan helm, ada yang bawa pistol tapi cuma ditodongin saja ke arah tembok, enggak nembak. Lalu mereka pecahin kaca sama ngerusakin barang-barang di dalam distro," jelas Agil.
Sementara itu, Agil menambahkan, jumlah orang-orang di dalam distro sudah ada hampir 7 orang saat kejadian. Beberapa di antaranya ada yang tertangkap dan langsung dianiaya.
"Sekitar 10 menitan pelaku di dalam teriak-teriak sambil menganiaya. Saya luka di kepala sama punggung dipukul sama alat semacam stick polisi yang warna hitam," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial aksi gerombolan pemotor diduga gangster menyerang pemotor lain di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaKedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaWarga berinisial RP (26) dan I (32) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan asisten Saipul Jamil.
Baca Selengkapnya