Pengemudi Transjakarta Kena Serangan Epilepsi Sebelum Kecelakaan
Merdeka.com - Pengemudi bus TransJakarta dengan nomor polisi B 7477 TK berinisial J ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tabrakan beruntun. Kendaraan yang dikemudikan pelaku mengalami kecelakaan di halte bus Transjakarta Cawang-Ciliwung pada Senin (25/10).
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan menyimpulkan penyebab kecelakaan akibat human error. Adapun, pengemudi kehilangan kesadaran ketika mendekati halte bus Transjakarta Cawang-Ciliwung.
"Kehilangan kesadaran tersebut diduga disebabkan serangan epilepsi secara tiba-tiba di mana serangan tersebut dimungkinkan karena yang bersangkutan tidak minum obat Fenitoin," katanya saat konferensi pers di Subdit Bin Gakkum, Rabu (3/11).
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Apa penyebab kecelakaan yang dialami Adi Firansyah? Pada tahun 2006, Adi Firansyah, seorang aktor populer, meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Saat itu, motor yang dikendarainya menabrak sepeda motor lain yang dikemudikan oleh seorang anak berusia 9 tahun.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
Dia menerangkan, penyakit epilepsi atau Ayan yang diderita oleh J kambuh seketika. Kehilangan kesadaran itu pun membuat pengemudi salah menginjak pedal.
Sambodo menyebut, pengemudi tidak menekan rem malah menginjak gas sehingga kendaraan menjelang halte bus halte bus Transjakarta Cawang-Ciliwung tidak melambat justru kecepatannya bertambah.
"Alih-alih melakukan pengereman atau perlambatan menjelang halte malah cenderung menambah kecepatan yang ditunjukkan hasil dari TAA, GPS monitor di ruang kontrol TJ dan hasil CCTV di halte," tutupnya.
Kasus Dihentikan
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menghentikan perkara tabrakan bus Transjakarta. Penyebabnya, pengemudi bus berinisial J yang ditetapkan sebagai tersangka meninggal dunia.
"Karena pengemudi yang dijadikan tersangka meninggal maka kemudian terhadap kasus ini kita hentikan dengan mekanisme SP3 karena tersangka meninggal dunia sesuai Pasal 77 KUHAP," katanya.
Dia menerangkan, J ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar pekara yang dilakukan pada Rabu (3/11/2021) pagi.
Pada kasus ini, pihak kepolisian telah memeriksa 17 orang saksi terdiri dari saksi fakta dan saksi ahli. Adapun, kesimpulan J diduga lalai saat mengemudikan kendaraaan.
Sambodo menyebut, J dipersangkaan melanggar Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2009.
"Pasal 310 kelalaian dapat pidana paling lama pidana enam tahun atau denda Rp 12 juta rupiah," ujarnya.
Pengemudi Jadi Tersangka
Pengemudi Transjakarta inisial J ditetapkan sebagai tersangka buntut tabrakan dua bus di Jl MT Haryono, Cawang, beberapa waktu lalu. Peristiwa itu terjadi Senin (25/11) silam.
J Ditetapkan tersangka setelah dilakukan gelar perkara pagi tadi. Sopir yang menjadi tersangka juga tewas dalam kecelakaan tersebut.
"Hasil gelar perkara tersangka dari kejadian kecelakaan ini adalah pengemudi kendaraan Transjakarta B 74 37 TK di mana yang bersangkutan juga meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat konferensi pers di Subdit Bin Gakkum, Rabu (3/11).
Yusri menerangkan, mengacu penyelidikan terungkap penyebab kecelakaan akibat faktor human error. Dalam hal ini, pengemudi berinisial J diduga mengidap penyakit epilepsi atau lebih dikenal Ayan.
"Hasil kesimpulan penyebab kecelakaan human error jadi pengemudi yang meninggal dunia adalah tersangkanya," katanya.
"Hasil pemeriksaan dari pihak kedokteran kepolisian dan juga dari labfor kepolisian memang pengemudi punya penyakit bawaan epilepsi," tandas dia.
Tetapi dikarenakan sopir yang telah ditetapkan sebagai tersangka telah meninggal, alhasil perkara ini dihentikan atau SP3 sebagaimana Pasal 77 KUHP.
Akibat kecelakaan beruntun ini, sebanyak dua orang meninggal dunia.
Baca juga:Buntut Tabrakan 2 Bus, Pengemudi Transjakarta Ditetapkan TersangkaKepolisian Segera Umumkan Tersangka Kasus Tabrakan 2 Bus TransjakartaTabrak Pembatas Jalan di Gandaria, Pengemudi Transjakarta Akan DipecatTabrak Separator Beton, Sopir Bus Transjakarta Dipecat OperatorPenjelasan Polisi soal Kabar Supir Transjakarta yang Kecelakaan Kena Serangan JantungSopir Mengantuk, Transjakarta Tabrak Pembatas Jalan Dekat Gandaria CityPolisi Periksa 11 Saksi Tabrakan Bus TransJakarta (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit yang diidap oleh Lettu GDW, menyebabkan yang bersangkutan bisa melakukan tindakan yang dia tidak sadari.
Baca SelengkapnyaLettu GDW pernah mengalami kecelakaan yang diduga menyebabkan sakit syaraf otak
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan sejumlah orang luka dan banyak kendaraan rusak karena ditabrak.
Baca SelengkapnyaSaat tancap gas, kondisi Jalan Raya Tlajung Udik dalam keadaan macet. ODGJ mengemudi tak beraturan hingga menabrak.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan penyebab kecelakaan antara truk bermuatan batu bata dengan tujuh sepeda motor di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMobil yang diduga dikendarai Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata terlibat kecelakaan dengan sepeda motor di Jalan Ciamis-Banjar, Ciamis pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaPengemudi mobil diduga lalai hingga menabrak sejumlah kendaraan lain.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMotor yang terlibat kecelakaan, diketahui datang dari arah Ciamis menuju Banjar dan menyalip sebuah mobil yang ada di depannya.
Baca SelengkapnyaPelaku saat ini telah diamankan pihak Kepolisian dan korban dibawa ke RSU Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap urine sang sopir.
Baca SelengkapnyaSaat ini, anggota TNI berinisial GDW masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya