Penjelasan Pemprov DKI Drainase Vertikal Tak Diperbesar saat Curah Hujan Tinggi
Merdeka.com - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Dudi Gardesi mengatakan drainase vertikal dengan daya tampung hujan 100 mm per hari, sudah cukup besar. Banyak faktor yang menyebabkan memperbesar kapasitas daya tampung bukan hal sederhana.
"100 mm per hari itu besar, untuk curah hujan 100 mm itu kita bisa tangani semua itu tergantung dari desainnya," ucap Dudi, Kamis (4/11).
Dudi menjelaskan alat pendukungnya untuk memperbesar kapasitas daya tampung dengan menambah kedalaman atau melebarkan drainase vertikal juga belum tentu tersedia.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Bagaimana cara mencegah banjir? Salah satu cara paling efektif untuk mencegah banjir, terutama di kawasan perkotaan, adalah dengan memiliki sistem drainase yang memadai.
"Terkait tidak bisa didalami karena tergantung sistemnya kalau kita pakai pompa, pompa pun harus kita hitung juga ada tampungannya atau enggak jarak dengan daerah yang tergenang," jelasnya.
"Lalu masalah kedalaman, kalau asal main dalam saja pompa kita juga ujungnya seberapa tinggi headnya itu, kan jadi batasan juga jadi enggak main asal dalam," ujar dia.
Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengkritik upaya-upaya Pemprov DKI dalam penanggulangan banjir tidak menuntaskan akar masalah. Seperti halnya drainase vertikal dengan daya tampung 100 mm per hari jelas mustahil menjadi faktor pendukung pengendalian banjir. Sebab, kata Nirwono, curah hujan esktrem rerata saat ini mencapai 200-300 mm per hari.
"Sudah tahu begitu, kenapa tidak diperlebar atau diperdalam? Membuat trotoar selebar 8 meter bisa, mengapa tidak sekalian menambah kapasitas data tampung?" cecar Nirwono.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya melakukan modifikasi hujan pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan buatan tak sampai ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau seperti saat ini Waduk Jatiluhur surut hingga 10 meter.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaBakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menyindir Ridwan Kamil bahwa warga Jakarta Utara tidak bermimpi wilayahnya disulap seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPerbaikan tanggul tersebut bakal dilakukan Pemprov DKI bersama sejumlah pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaLimpahan air berasal dari saluran air yang tidak mampu menahan debit air karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
Baca Selengkapnya