Penjelasan Polisi soal Viral 3 Bocah di Cengkareng jadi Korban Eksploitasi
Merdeka.com - Viral di media sosial, tiga anak-anak yang mengaku menjadi korban eksploitasi. Kepolisian memastikan, narasi itu keliru.
Unit PPA Polres Metro Jakarta Barat telah menemui tiga anak tersebut di Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.
"Berdasarkan hasil pengecekan, terkait dengan tiga anak yang mengaku dieksploitasi tidak benar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi dalam keterangan tertulis, Kamis (12/11).
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Bagaimana cara agar anak terbebas? Edukasi tentang bahaya rokok ini harus dimulai sejak dini, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
Arsya menerangkan, ketiga anak itu RH (10), R (9), dan N (4) kabur dari rumah atas kemauan sendiri. Mereka kemudian mengamen dan menjadi pemulung agar bisa bertahan hidup.
"Jadi tidak ada yang menyuruh dan hasil tersebut digunakan untuk keperluan sendiri, seperti, makan, minum dan susu dan membeli gitar untuk mengamen," ujar dia.
Arsya mengatakan, ketiga anak itu juga memotong rambutnya sendiri.
"Rambut ketiga anak tersebut dipotong sendiri dan tidak ada orang lain yang memotong," ucap dia.
Sebelumnya, Arsya menerangkan ketiga anak ditemukan Petugas PPSU di Pasar Pagi, Tambora Jakarta Barat pada Rabu11 November 2020. Saat ini R dan N telah diserahkan ke pihak keluarga dalam keadaan Sehat, sedangkan R masih dititipkan di Suku Dinas Sosial Cengkareng Jakarta Barat.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaSetelahnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pademangan guna jalanin proses hukumnya.
Baca SelengkapnyaHN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban diajak keliling lalu terduga pelaku kemudian membawa korban ke rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca Selengkapnya