Perang Dingin Gubernur Anies Baswedan vs Ketua DPRD DKI Prasetyo
Merdeka.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kerap kali mengkritik kebijakan yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kritikan ini yang membuat telinga Anies merasa 'panas'. Karenanya Setiap kritikan yang dilontarkan Pras selalu dibalas Anies.
Ini yang menyebabkan Saling sindir dan balas mengkritik antara Gubernur Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Prasetyo tak bisa dihindari. Berikut ini perang dingin Anies Baswedan dengan Ketua DPRD DKI:
Tanah Abang yang Disebut Kumuh
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Kenapa Anies jadi target hoaks? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Siapa yang merasa dikhianati oleh Anies? 'Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol,' kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyatakan Presiden Joko Widodo tak lagi membawa tamu kenegaraan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta. Alasannya, Tanah Abang kini menjadi kumuh. Politikus PDIP ini mengatakan, Jokowi mengkhawatirkan adanya kemacetan bila berkunjung di Tanah Abang. Apalagi saat ini kawasan tersebut tampak kembali semrawut.
"Sekarang Presiden enggak berani karena kekumuhan itu terjadi. Dia (Jokowi) juga kalau masuk ke situ, akhirnya menghambat ke mana-mana dan kemacetan ada di mana-mana," kata Prasetyo saat rapat di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (12/11/2018).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan tamu mana yang mau diajak Jokowi namun batal datang. "Memang ada tamu siapa yang datang? Kapan? Makanya tanyain tuh (Ke Ketua DPRD) kapan mau ngajak tuh enggak jadi?" kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/11).
Anies mempertanyakan maksud Ketua DPRD mengatakan hal demikian. Sebab menurutnya tidak ada tamu negara yang berencana ke Tanah Abang. Mantan Mendikbud itu justru menuding Pras terlalu banyak melakukan kunjungan kerja (kunker) sehingga membuat lupa akan persoalan Jakarta, salah satunya terkait Tanah Abang. "Mungkin Pak Ketua (DPRD) kebanyakan kunker, jadi lupa sama Jakarta. Malah jadi anggota DPR Daerah itu nanti," ucap Anies.
Tudingan Soal Perombakan Kadis Sarat Politis
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menuding perombakan besar-besaran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbau politis. Dia menduga pencopotan pejabat DKI yang dilakukan Anies karena faktor like and dislike. Apalagi karena ada masalah Pilkada DKI 2017
"Ini aneh ini buat saya dan tempat-tempat itu kok berbaunya politis sekali," katanya di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa (26/2).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara mengenai tudingan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi yang menyebut perombakan besar-besaran yang dilakukan Anies berbau politis.
"Pilkada itu kapan ya? sekarang? (2019) Nahh itu udah terjawab langsung. Artinya sebetulnya Gubernur punya wewenang melakukan rotasi 6 bulan setelah menjabat," kata Anies di Monas, Rabu (27/2).
Menurut Anies, tudingan Pras yang menyebut dirinya masih dendam Pilkada 2017 dan melakukan perombakan karena faktor suka tidak suka hanyalah imajinasi Pras semata. "Imajinasi orang boleh-boleh saja ya, kita tidak bisa mengarang pikiran orang," ujar Anies.
Polemik Pelepasan Saham Bir
Prasetyo Edi Marsudi menilai perusahaan bir tidak merugikan Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, dia tetap menolak rencana pelepasan saham di PT Delta Djakarta Tbk.
"Saya tetap berprinsip, enggak ada yang merugikan untuk pemerintah daerah, apalagi yang dikatakan setahun dapat Rp 50 miliar," kata Prasetyo di kantor DPRD DKI Jakarta, Senin (4/3/2019).
Anies Baswedan mengatakan penjualan saham Pemprov di PT Delta Djakarta tak akan merugikan Pemprov DKI. Dia menyebut Pemprov DKI Jakarta akan menerima uang hasil penjualan sebesar Rp 1,2 triliun bila melepas saham PT Delta Djakarta Tbk. Dia juga mengatakan dividen setiap tahun dari perusahaan bir itu hampir sama dengan pajak tempat hiburan Alexis yang telah ditutup beberapa waktu lalu.
"Dividen dari saham ini (Delta Djakarta) per tahun rata-rata Rp 38 miliar. Itu ekuivalen dengan pajak yang dibayarkan tempat hiburan Alexis, kira-kira Rp 36 miliar. Alexis ditutup, enggak terasa tuh di Jakarta," kata Anies di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (8/3).
Anies: Pernahkah Pak Pras Memuji Gubernur?
Selama satu tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, Anies Baswedan kerap kali menerima kritikan dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi pernah mengkritik kebijakan rencana pelegalan becak.
Pras mengatakan DPRD DKI tidak akan menyetujui rencana Pemprov DKI melegalkan becak dalam revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. "Enggak bakalan ada becak di Jakarta. Enggak bakal terealisasi," kata Prasetio saat ditemui wartawan, Selasa (9/10/2018).
Sering menerima kritikan, Anies menilai Ketua DPRD memang tak pernah memuji kinerja Gubernur DKI.
"Menurut saya kalau dari sisi dewan Pak Pras menyampaikan pandangan itu normal. Pernahkah Pak Pras memuji gubernur? Pernah tidak? Ayo cari coba," kata Anies di kawasan Tangerang Selatan, Rabu (17/10/2018).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Keras ke Anies: Kalau Jokowi Diktator, Anda Tidak Jadi Gubernur
Baca SelengkapnyaDalam tema penguatan demokrasi, Anies membuat Prabowo sampai panas dan memberikan ekspresi meledek.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, etik memang dimulai dari kepala atau cara berpikir, kemudian anggota tubuh lainnya mengikuti etika yang sama.
Baca SelengkapnyaDebat perdana Pilpres 2024 berlangsung panas dengan diwarnai saling serang antar paslon, terutama Prabowo dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengutarakan hal itu dalam debat perdana calon presiden di KPU, Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaAnies membuat Prabowo sampai panas dan memberikan ekspresi meledek.
Baca SelengkapnyaPrabowo sentil Anies Baswedan saat singgung oposisi dan sebut diktator. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaSengitnya perdebatan argumen membuat panggung debat ketiga capres memanas pada Minggu (7/1/2024) malam.
Baca SelengkapnyaJika Presiden Jokowi menjadi ditraktor maka Anies tidak akan bisa menjadi Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaAnies bertanya kepada Prabowo terkait keputusan memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSecara terang-terangan Anies mengkritik Prabowo yang menjabat Menhan.
Baca SelengkapnyaMomen debat perdana calon presiden berlangsung sengit antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto saat membahas isu hukum, pada Selasa (12/12/2023).
Baca Selengkapnya