Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Nunik Demi Hidup di Jakarta, Pasrah Digusur Hingga Menghuni Kolong Tol

Perjuangan Nunik Demi Hidup di Jakarta, Pasrah Digusur Hingga Menghuni Kolong Tol Perkampungan di Kolong Tol Jakarta. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kerasnya kehidupan di Jakarta membuat satu keluarga ini hanya bisa pasrah hidup di bawah kolong Tol Pluit-Tomang Jakarta Barat. Bukan untuk setahun, tapi sudah banyak tahun mereka habiskan di bawah jalan beton bebas hambatan itu.

Nunik, bukan nama aslinya, mengaku tak punya pilihan lain. Tergusur dari bedeng di Kalijodo, Jakarta Barat, membuatnya putar otak mencari tempat tinggal agar bisa terus berjuang di Jakarta.

"Saya sudah delapan tahun di sini, sebelumnya di Kalijodo tapi kena gusuran," ujar Nunik saat ditemui merdeka.com, Senin (19/6).

Mimpi Nunik dan keluarga tak muluk-muluk. Asal mendapatkan bekal menyambung hidup. Itupun sudah cukup buat bahagia. Sebab di kampung halamannya di Makassar, kesempatan bekerja seolah tak tersisa sekalipun untuk penduduk asli seperti dirinya.

Perjalanan Nunik Merantau ke Jakarta

Nunik mengenang perjalanannya merantau di tahun 2000 silam. Saat itu, modalnya datang ke Jakarta hanya sebuah semangat bercampur rasa nekat. Maklum saja, dia belum punya bayangan akan bekerja apa dan di mana. Untung saja ada kerabat punya usaha di Kalijodo. Datanglah dia ke sana.

"Dateng sama suami ke Jakarta belum tahu mau kerja apa. Sampai akhirnya kakak ipar yang kerja di sana (Kalijodo). Saya aja harus numpang tinggal di sana sama anak-anak juga waktu itu," katanya mengenang cerita lalu.

Lebih kurang 16 tahun Nunik dan keluarganya bergumul dengan sesaknya kampung Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Barat. Sampai suatu ketika, kenyamanannya terusik. Tempat tinggalnya di Kalijodo digusur pemerintah daerah. Sempat terbesit rasa kecewa. Tetapi tidak membuatnya patah semangat mengadu nasib di Jakarta.

Dia mencari informasi sana-sini. Tempat hunian yang bisa dia tinggali bersama keluarga. Tak terlalu penting soal kenyamanan. Asal bisa memejamkan mata kala malam datang.

Seorang kenalan menginformasikan padanya. Ada area kolong tol yang bisa dijadikan tempat tinggal. Nunik tak berpikir panjang. Dia langsung iyakan tawaran itu.

"Dulu enggak kaya gini. Saya pakai modal yang bekas jualan warung di Kalijodo buat bangun," ucapnya.

Istana Kecil di Kolong Tol

Setelah melihat lokasi kolong tol dan berbekal keterampilan seadanya, Nunik dan suami membangun istana kecilnya yang didominasi triplek dan kayu. Agar tak terlalu kumuh, dinding triplek dia cat warna hijau terang. Dia juga melengkapi rumahnya dengan ventilasi dari kawat yang dibentuk kotak-kotak.

Sebenarnya, tinggal di kolong tol bukan pengalaman baru untuk Nunik dan suami. Di Makassar pun, dia dan keluarganya juga tinggal di kolong tol. Tetapi, dilema sempat dia hadapi. Ketika lima buah hatinya bertanya. Kondisi rumah yang begitu memprihatinkan. Jauh dari kata layak dan sehat. Nunik hanya bisa memberikan pengertian.

"Ya gitu kadang klo anak 'ih Mak suara apa itu mak' 'oh itu suara di atas'," ceritanya.

Kini, Nunik hanya bisa berdoa. Cerita tentang penggusuran tak lagi memaksanya berpindah tempat. Sehari-hari, Nunik tak hanya aktivitas. Lebih banyak di rumah menunggu kepulangan sang suami serta anak ke-3 dan ke-4 nya pulang ke rumah seraya berharap mendapat kabar baik dari mereka. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salut, Transmigrasi Asal Wonogiri Ini Berhasil Kuliahkan Anak 'Suatu Kebanggaan, Saya Utamakan Pendidikan'
Salut, Transmigrasi Asal Wonogiri Ini Berhasil Kuliahkan Anak 'Suatu Kebanggaan, Saya Utamakan Pendidikan'

Seorang warga transmigrasi asal Wonogiri bekerja banting tulang demi anaknya agar bisa kuliah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sosok Wamen Ni Luh, Sempat Tinggal di Desa Kecil Tanpa Listrik & Jadi ART Kini Diangkat Prabowo
VIDEO: Sosok Wamen Ni Luh, Sempat Tinggal di Desa Kecil Tanpa Listrik & Jadi ART Kini Diangkat Prabowo

Dari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik

Walau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum

Baca Selengkapnya
Terlahir dari Keluarga Petani Miskin, Najamuddin Sukses Jadi Pengusaha Konstruksi
Terlahir dari Keluarga Petani Miskin, Najamuddin Sukses Jadi Pengusaha Konstruksi

Perjalanan Najamuddin menjadi pengusaha konstruksi tidak lah mudah.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Kerja Bergaji Lebih dari 1000 Dolar di Brunei, Perempuan Ini Pilih Pulang Jadi Petani, Bonus Dapat Jodoh Sefrekuensi
Tinggalkan Kerja Bergaji Lebih dari 1000 Dolar di Brunei, Perempuan Ini Pilih Pulang Jadi Petani, Bonus Dapat Jodoh Sefrekuensi

Saat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Tangerang Sulap Atap Rumah Jadi “Supermarket”, Ada Sayur hingga Ikan
Perempuan di Tangerang Sulap Atap Rumah Jadi “Supermarket”, Ada Sayur hingga Ikan

Ada banyak sayur dan buah yang tersedia di atap rumahnya

Baca Selengkapnya