Perkuat Satgas Covid Hadapi Omicron, DKI Minta Semua Pihak Tak Lengah
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat satuan tugas COVID-19 di sekolah untuk menghadapi lonjakan varian baru Omicron di Ibu Kota. Penguatan dilakukan di samping berbagai langkah mitigasi lainnya.
Mitigasi yang dimaksud dengan meningkatkan tes dan penelusuran kasus. Serta mempercepat pemberian vaksinasi bagi anak-anak dan vaksin booster (penguat).
"Penguatan Satgas Covid-19 di sekolah-sekolah, ini untuk yang terkait sekolah ya. Kemudian selanjutnya kami meningkatkan tes, tracing. Lalu percepatan vaksinasi khususnya bagi anak-anak, kemudian booster juga, terus kami percepat," kata Riza di Balai Kota Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (18/1).
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Mengapa Rizma viral? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
Riza menambahkan, Pemprov DKI terus melakukan sosialisasi hingga pengawasan protokol kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat juga diminta jangan lengah, jangan abai dan menganggap enteng varian Omicron tersebut.
"Semua kami upayakan. Kami juga minta kesadaran masyarakat, jangan tunggu kita atau keluarga terpapar, sekalipun telah mendapatkan vaksin jangan anggap enteng, jangan lengah, kita belajar dari banyak negara, jangan karena merasa divaksin santai-santai dianggap biasa, dan terpapar signifikan, akhirnya lockdown lagi, akhirnya kita seperti negara-negara tersebut," ujarnya.
"Ini masalah virus ini gak boleh dianggap enteng. Kemarin kita merasakan bagaimana dahsyatnya varian Delta, sekarang bagaimana varian Omicron yang cepat, sekalipun tidak berbahaya sebagaimana varian delta dan sebagainya," tutur Riza.
Diketahui, kasus positif COVID-19 varian Omicron di Jakarta pada Senin (17/1) berjumlah 825 pasien. Kasus Omicron tersebut didominasi oleh pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Total kasus Omicron sebanyak 825, terdiri 582 kasus dari luar negeri, sedangkan 243 kasus non perjalanan luar negeri," ucap Riza.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya