Permintaan Melonjak, Isi Ulang Oksigen di Jakarta Naik Rp3.000-5.000 per tabung
Merdeka.com - Lonjakan kasus positif Covid-19 membuat kebutuhan terhadap tabung oksigen bertambah berkali lipat. Saking tingginya permintaan warga, harga isi ulang tabung oksigen melonjak naik.
Di kawasan sentra pengisian tabung oksigen Jakarta misalnya. Harga isi ulang oksigen melonjak Rp3.000 hingga Rp5.000 per tabung untuk berbagai ukuran.
"Lonjakan pembelian isi ulang oksigen ini terjadi sejak dua minggu lalu," kata pengelola depot pengisian oksigen, Krisna Okta Wira, di Setiabudi, Jakarta Selatan. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (2/7).
-
Kapan pengunjung Pasar Tanah Abang meningkat? Jumlah pengunjung peningkatannya 150-200 persen dari sebelum puasa lebaran. Jika dibanding lebaran tahun lalu peningkatan pengunjung lebih dari 30 persen,
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Kapan kebutuhan air putih meningkat? Orang yang aktif berolahraga atau tinggal di daerah dengan iklim panas mungkin memerlukan lebih banyak air dibandingkan mereka yang memiliki gaya hidup lebih sedentari atau tinggal di iklim yang lebih sejuk.
-
Siapa saja yang kompak berbelanja di pasar? Ria Ricis, Oki Setiana Dewi, dan Shindy Putri dijuluki sebagai siblings goal yang kompak dalam berbuat baik.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Kapan transaksi takjil ramai? Transaksi tiap jelang Adzan Maghrib saat Bulan Ramadan
Belakangan, katanya, ukuran yang paling banyak diisi ulang oksigen yakni tabung satu meter kubik yang kini dihargai Rp18.000 sekali isi ulang atau naik Rp3.000 dari harga sebelumnya Rp15.000.
"Rata-rata kenaikan untuk tabung lainnya, hingga mencapai Rp5.000 per tabung," katanya.
Sementara untuk pengisian oksigen di tabung paling kecil berukuran 0,5 meter kubik dihargai Rp10.000, tabung ukuran 1,5 meter kubik mencapai Rp25.000.
Sedangkan pengisian oksigen untuk tabung ukuran dua meter kubik mencapai Rp30.000 dan tiga meter kubik mencapai Rp40.000.
"Rata-rata yang isi ulang itu warga biasa untuk kebutuhan di rumah tapi ada juga dari Puskesmas," imbuhnya.
Menurut dia, pada hari biasa pembeli yang rutin mengisi ulang oksigen tidak lebih dari 100 orang per hari. Namun, sejak dua minggu lalu jumlah pembeli melonjak menjadi sekitar 200 orang per hari.
Akibatnya, persediaan oksigen juga mulai cepat habis karena tingginya permintaan.
Antre Mengisi Oksigen
Tingginya kebutuhan oksigen juga menyebabkan terjadi antrean di depot pengisian oksigen yang berada di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan itu.
Antrean pembeli dan kendaraan yang parkir juga mengakibatkan jalan di sekitar depot juga beberapa kali sempat tersendat.
Petugas depot yang berjumlah sekitar enam orang kemudian harus turun ke jalan mengatur pembeli termasuk jaga jarak.
"Kami buka dari jam tujuh pagi sampai jam tujuh malam. Sekali isi ulang membutuhkan waktu sekitar lima menit," ucapnya.
Selain di kawasan Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, sentra pengisian oksigen di Jakarta juga ada di Cipinang, Kramat Jati dan Pramuka.
Namun, beberapa pembeli mengaku stok oksigen sejak beberapa hari terakhir terbatas karena tingginya permintaan.
"Dari beberapa hari lalu cari-cari isi ulang oksigen di Kramat Jati dan Pramuka sudah habis," ucap pembeli, Irna ditemui di depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaData ini merupakan transaksi resmi yang terekam secara digital dari konsumen akhir yang berhak menerima tabung gas melon tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat dari proses pendaftaran di seluruh pangkalan resmi yang dikelola Pertamina.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang bedug di kawasan Tanah Abang mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pesanan sebanyak 100 bedug.
Baca SelengkapnyaPertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaSidak ini dilakukan untuk memastikan suplai LPG 3 di Pangkalan, hingga menyerap aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapat pada momen Iduladha naik lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya, konsumsi gas LPG setiap tahunnya terus meningkat.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca Selengkapnya