Permudah Lacak Kasus Covid-19, RT/RW Diminta Data Kesehatan Warga Usai Libur Panjang
Merdeka.com - Seluruh pengurus RT dan RW di wilayah Pemkot Jakarta Pusat diminta mendata kesehatan warganya usai liburan panjang. Langkah ini sebagai salah cara melacak kasus Covid-19 mengingat saat libur panjang akhir Oktober lalu, banyak warga bepergian ke luar kota.
"Saya memang mau cek ke kelurahan-kelurahan, ada enggak RT sama RW yang lapor bahwa ini ada warga yang pergi waktu long weekend kemarin. Lalu sekarang mereka di isolasi gitu pasca liburan itu. Itu kita dorong jadi memudahkan pelacakan kasus Covid-19," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (3/11).
Peningkatan kasus Covid-19 khususnya untuk klaster keluarga memang sudah diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingat banyaknya masyarakat yang meninggalkan Ibu Kota untuk berlibur ke luar kota pada 28 Oktober - 1 November 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Irwandi mengatakan, dengan adanya pelaporan kondisi warga pasca libur panjang dari masing-masing RT/RW diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota Jakarta Pusat mempercepat pelacakan dan penanganan Covid-19.
"Sebenarnya RT/RW-nya memang seharusnya monitor dulu dari awal. RT dan RW itu harusnya bikin laporan mingguan, buat sinkronisasi dengan kasus konfirmasi di Puskesmas. Pokoknya ini dilakukan untuk mempercepat 3T (Testing, Tracing, Treatment)," ujar Irwandi.
Pemprov DKI Belum Lihat Ada Lonjakan Kasus
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan belum melihat ada lonjakan kasus positif Covid-19 usai libur panjang. Menurutnya, tren lonjakan kasus tidak bisa dipastikan dalam rentang hari.
"Kalau 1-2 hari ini belum ada yang khusus. Kita membahas perkembangan penanganan Covid di Jakarta memang untuk bisa mengetahui efek dari libur panjang diperlukan waktu beberapa hari ke depan," ujar Anies di Gedung DPRD, Selasa (3/11).
Kendati belum ada tanda kenaikan kasus, Anies memastikan Pemprov DKI sudah mengantisipasi dengan memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan bagi pasien Covid-19.
Selain itu, kata Anies, pihaknya akan terus meningkatkan fungsi gugus tugas penanganan Covid-19 di tingkat bawah seperti RT dan RW. Penguatan itu, seiring data dari Dinas Perhubungan DKI yang menunjukkan kendaraan yang masuk Jakarta cukup padat pada Senin (2/11) kemarin.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyatertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya