Perombakan 'dadakan' ala Anies berujung pelaporan ke Komisi ASN
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengganti empat wali kota. Selain itu ada sejumlah pejabat DKI yang diganti Anies.
Empat wali kota yang dicopot Anies yakni Tri Kurniadi sebagai wali kota Jakarta Selatan, Bambang Musyawardana dari wali kota Jakarta Timur. Kemudian ada Mangara Pardede lengser dari wali kota Jakarta Pusat. Terakhir Anas Effendi dari wali kota Jakarta Barat.
Pencopotan yang dilakukan Anies mengundang reaksi dari pejabat DKI didepak dari jabatannya. Sebagai bentuk perlawanan, mereka melaporkan langkah Anies ke Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN).
-
Mengapa Wakapolda Banten dimutasi? Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari proses pembinaan sumber daya manusia, dalam rangka regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa yang mundur dari jabatan Komisaris Ancol? Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Siapa yang menjadi Gubernur Jawa Barat kelima? Raden Hadji Mohamad Sanusi Hardjadinata memiliki karier politik yang menonjol dan beragam dalam pemerintahan Indonesia. Setelah terlibat aktif dalam pergerakan kemerdekaan melalui Partai Nasional Indonesia (PNI), Sanusi memulai karier politik resminya sebagai Gubernur Jawa Barat kelima pada tahun 1951.
Dalam laporannya, mereka mengeluhkan cara pencopotan yang dilakukan Anies. Salah satunya keputusan memberhentikan hanya disampaikan lisan lewat sambungan telepon. Bahkan ada pula yang disampaikan lewat aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).
Saat itu, mereka juga tak diberikan kejelasan sejak tanggal berapa melepas jabatan wali kota. Termasuk posisi apa yang harus diisi setelahnya.
"Selama ini saya belum terima keputusan gubernur yang asli, hanya saya di WhatsApp dipensiunkan. Pensiun per tanggal berapa enggak tahu dan posisi sekarang di mana juga enggak tahu," kata Bambang.
Hal yang sama juga dialami Mangara. Bebas tugas yang diberikan Anies padanya membuat posisi kerjanya tidak jelas.
"Saya ditelepon malam, besoknya pelantikan. Saya sampaikan kalau Pak Gubernur tidak ada lagi penugasan baru buat saya dan saya disebut pensiun, ya sudah saya siap pensiun," katanya.
Anas Effendi juga bingung saat mendapatkan telepon Anies pada suatu malam yang mengatakan dirinya akan diganti. Anies juga tak menginformasikan jabatan apapun yang disediakan untuk Anas.
"Ditelepon malam sebelum pelantikan, dikasih tahu besok ada pergantian. Saya bilang, saya masih setahun lagi pensiunnya. Di keterangan diberhentikan (karena) usia 58 tahun, kan eselon II sampai 60," jelas Anas.
Biasanya, kata Anas, seseorang yang akan dilepaskan dari jabatannya akan dipanggil terlebih dahulu.
"Tetap harus sesuai aturan perundang-undangan yang ada," katanya
Cerita tak mengenakkan Anas, Bambang dan Mangara juga dialami Tri Kurniadi. Tiba-tiba saja dia ditelepon dikabarkan tidak lagi menjadi wali kota Jakarta Selatan. Pada SK pemberhentian, Tri mengaku ditempatkan di Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) tanpa jabatan struktural.
"Enggak pernah dipanggil, cuma lewat telepon kasih tau. Enggak ada jabatan, tunjungan jabatan nol, tidak ada," ungkap Tri.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua ASN membenarkan laporan itu. Saat ini pihaknya sedang menunggu laporan dan dokumentasi yang dimintakan pada Pemprov DKI tentang usulan 16 pemberhentian PNS yang di dalamnya termasuk 4 wali kota.
"Kita mintakan dalam seminggu ini," kata Ketua Komisi ASN, Sofian Effendi, dalam perbincangan dengan merdeka.com, Rabu (18/7).
Jika bahan-bahan yang diminta telah diberikan, katanya, ASN akan mendalami. Apakah pemberhentian ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai prosedur.
"Kalau diberhentikan karena ada kesalahan sangat besar, ada perubahan organisasi besar-besar di DKI misalnya jabatan wali kota dihapus, SKPD dibubarkan. Itu alasannya baru kuat," jelas Sofyan.
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemberitahuan pemberhentian dilakukan via WhatsApp seharusnya tak menjadi masalah. Menurutnya, cara tersebut mengikuti dengan perkembangan teknologi saat ini.
"Zaman now ya, menurut saya selama sesuai dengan ketentuan dan prosedur, dan dijalankan sesuai apa yang sudah digariskan melalui sistem personalia di DKI," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/7).
Dia berdalih perombakan yang dilakukan Anies bukan karena ada masalah personal. Bagianya, perombakan jabatan bukan hal baru, sebab proses seleksi sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu.
"Pak Anies sama saya enggak ada melihat ini secara personal atau emosional, (rencana perombakan) ini satu hal yang sudah diumumkan jauh-jauh hari, assessmentnya, terbuka juga waktu itu," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia dimutasi menjadi Kasubbagrenprogar Bagren Polres Metro Jakarta Pusat. Posisi yang ditinggalkannya itu diisi oleh AKP Acep Atmadja.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaTujuh pejabat tersebut dilantik pada Kamis, 28 November 2024 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaIrjen Umar Faroq menjadi Kapolda NTB dan Irjen Tornagogo Sihombing menjadi Kapolda Kepulauan Babel.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi besar-besaran.
Baca SelengkapnyaKetiganya memiliki popularitas dan kapabilitas serta elektabilitas yang cukup kuat
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, rotasi yang dilakukan ini sebagai penyegaran dalam tubuh Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPDIP Jakarta telah mengirimkan surat rekomendasi bakal calon gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024 ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Baca SelengkapnyaRotasi dan mutasi tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/1554/VII/Kep/2024 tertanggal 26 Juli 2024.
Baca Selengkapnya