Pesan anak Betawi buat para Cagub DKI
Merdeka.com - Euforia Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 kini tengah dirasakan warga Ibu Kota. Terbukti, sejumlah tokoh yang sudah menyatakan kesiapan mereka mengikuti bursa pencalonan, sebut saja Ahmad Dhani, Sandiaga Uno, Hasnaeni Moein si 'Wanita Emas', Yusril Ihza Mahendra.
Mereka saat ini sedang getol-getolnya 'menjual diri' sesumbar menyebut dirinya mumpuni dalam menyelesaikan pelbagai persoalan yang dihadapi si Kota Metropolitan. Bahkan, para bakal calon gubernur tak segan-segan menyerang serta mengkritik kinerja Basuki Tjahaja Purnama yang saat ini menjabat menjadi orang nomor satu di DKI.
Hal itu pun mendapat tanggapan beragam, termasuk dari seniman asli Betawi H. Mandra Naih. Pemeran Mandra dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini tak mempermasalahkan siapapun yang nantinya bakal memimpin Ibu Kota. Namun, ia mempunyai beberapa pesan untuk pejabat terpilih nanti.
-
Kapan Tembang Batanghari Sembilan populer? Popularitas Tembang Batanghari Sembilan mulai meningkat setelah desa Muara Kuang mempopulerkan tembang ini yang disebut dengan Tembang Nasib.
-
Siapa yang mengenalkan wayang golek Betawi? Wayang golek Betawi sebelumnya dikenalkan oleh seniman Tizar Muhammad Purbaya, yang sudah lama menetap di Jakarta jadi penyuka barang antik.
-
Kapan batik Betawi mulai dikenal? Sejak 1970-an batik Betawi motif pucuk rebung sudah menjadi seragam wajib None Jakarta karena dianggap sudah lama ada dan dikenal masyarakat Betawi.
-
Apa yang terkenal di Bengkulu? Provinsi Bengkulu terkenal dengan Bunga Rafflesia Arnoldii, yang menjadi keunikan utama wisatanya.
-
Kapan tradisi Nyambat di Betawi populer? Tradisi ini sebelumnya sempat popular sejak puluhan tahun silam oleh kalangan warga Betawi setidaknya sampai tahun 1950-an.
-
Bagaimana Batik Betawi berkembang di Jakarta? Mengutip situs Indonesia Kaya, melihat antusiasme pasar batik di Jakarta yang menjanjikan, pengusaha batik Tionghoa mendatangkan perajin dari kota batik Pekalongan dan Solo untuk membangun industri batik di Jakarta.
"Nggak tahu saya, nggak tahu. Saya belum lihat nama-nama calonnya," ujar Mandra kepada wartawan di Jakarta, Minggu (6/3).
"Saya belum tahu siapa saja, profil mereka gimana. Yang jelas biasanya kan mereka janji manis doang pas kampanye. Tapi saya nggak berhak komentarin itu sekarang, karena saya belum tahu," sindir Mandra.
Meski demikian, Mandra menilai siapa pun mempunyai hak yang sama dalam Pilgub DKI 2017 mendatang, asalkan tidak menghilangkan kekayaan Jakarta khususnya kebudayaan Betawi. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan saat bersilaturahmi Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) K. H. Lutfi Hakim di Cakung, Jakarta Timur pada Kamis (3/10).
Baca SelengkapnyaBang Doel akan mengawal ketahanan budaya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarisan leluhur Jakarta ini menghadirkan seni lisan, sastra hingga musik tradisional yang indah.
Baca SelengkapnyaTak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.
Baca SelengkapnyaKebudayaan Betawi menjadi sorotan karena terancam degradasi dari budaya modern.
Baca SelengkapnyaBatik Betawi dikenal dengan corak khasnya yang penuh warna dan mencerminkan kekayaan budaya masyarakat asli Jakarta.
Baca SelengkapnyaSuswono mengunjungi Bens Radio dan melihat-lihat beberapa peninggalan almarhum Benyamin Sueb.
Baca SelengkapnyaTak cuma lucu, pantun Betawi lucu juga mengandung makna yang mendalam dan menggambarkan kearifan lokal suku Betawi.
Baca SelengkapnyaPrasetyo Edi disebut sudah berbuat banyak untuk Betawi.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut Bang Doel banyak menerima aspirasi soal pelestarian kebudayaan Betawi.
Baca SelengkapnyaPramono kemudian mengapresiasi atas dukungan dari Forkabi untuk dapat memenangkan kontestasi Pilgub Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaMenurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.
Baca Selengkapnya