Pesan Wagub DKI Kepada Pendatang: Pastikan Pekerjaan Agar Tak Menganggur
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga urban memastikan kembali pekerjaan yang akan dilakukan saat tiba di Jakarta. Menurut Riza, langkah ini sangat penting agar warga urban tidak menganggur saat tidak ada kepastian pekerjaan.
Politisi Gerindra itu mengatakan, Jakarta bukan kota yang tertutup terhadap para pendatang atau warga urban yang hendak mengadu nasib. Hanya saja, saat tidak memiliki kepastian pekerjaan apapun, Riza khawatir hal tersebut justru menghasilkan masalah baru.
"Tidak mendapatkan pekerjaan seperti yang diharapkan kemudian nanti di Jakarta menjadi pengangguran atau tidak jelas statusnya, tidak jelas tinggal di mana, bekerja di mana akhirnya menimbulkan masalah lainnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (11/5) malam.
-
Apa masalah utama yang dihadapi pendatang baru di Jakarta? Celakanya, Pemprov DKI menemukan sebanyak 17,89 persen atau sebanyak 220 orang dari ribuan pendatang itu tercatat tak punya pekerjaan. Bahkan, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menemukan pendatang yang jadi pemulung. "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang baru mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
-
Kenapa Pemprov DKI menetapkan syarat ketat untuk pendatang baru? Syaratnya, pendatang harus punya tempat tinggal layak, pekerjaan tetap. Syarat tambahannya adalah pendatang harus mempunyai keahlian tertentu agar tidak memicu masalah sosial baru seperti kemiskinan dan stunting.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
Dia menambahkan, untuk berkarir ataupun mendapatkan pekerjaan sepatutnya tidak hanya bertumpu di Jakarta. Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia membangun desa masing-masing agar terjadi pemerataan pembangunan.
"Mari kita bangun kampung kita masing-masing. Banyak tempat pekerjaan yang bisa kita kerjakan di desa di kampung di kota kita masing-masing," tandasnya.
30 Ribu Pendatang Diprediksi ke Jakarta
Sementara itu, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan Jakarta akan kedatangan 30.000 warga pendatang. Kepala Dinas Dukcapil, Budi Awaluddin memastikan adanya perkiraan tersebut tidak menjadi dasar Pemprov DKI menggelar operasi yustisi.
"Kami memperkirakan 20.000 sampai dengan 30.000 pendatang baru dan tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang ke Jakarta," kata Budi saat dikonfirmasi Rabu (4/5).
Dia menjelaskan, tidak ada operasi yustisi bagi warga pendatang mengingat bahwa Jakarta merupakan wilayah bagian dari negara kesatuan republik Indonesia. Yang artinya, imbuh Budi, seluruh warga Indonesia memiliki kesempatan sama berada di Jakarta.
Dia juga menambahkan, warga pendatang baru setelah libur Lebaran merupakan tren yang kerap terjadi. Hanya saja, berdasarkan data Dinas Dukcapil, pada periode 2020-2021, jumlah warga pendatang mengalami penurunan.
"(Penurunan jumlah warga pendatang) karena pandemi Covid-19," imbuh dia.
Aplikasi Pendataan Warga Pendatang
Dinas Dukcapil nantinya akan menyiapkan aplikasi data warga bagi pendatang baru yang datang ke Jakarta.
Selain menyiapkan aplikasi di kantor-kantor pelayanan publik, Budi juga memastikan bahwa Dinas Dukcapil akan melakukan jemput bola untuk pendataan warga pendatang.
Berikut data jumlah warga urban Jakarta;
Tahun 2018 151.017 orang
Tahun 2019 169.778 orang
Tahun 2020 113.814 orang
Tahun 2021 138.740 orang
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ridwan Kamil saat pidato politik usai dideklarasikan bareng Suswono sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca Selengkapnya7.649 Pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (KPK) di DKI Jakarta selama Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.
Baca SelengkapnyaData BPS, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta mencapai 6,53 persen atau 355.000 orang pengangguran.
Baca SelengkapnyaBakal calon gubernur Jakarta 2024 Ridwan Kamil (RK) bakal mendatangkan banyak investasi untuk membuka lapangan kerja di Jakarta
Baca SelengkapnyaRK berencana memberikan pinjaman tanpa bunga kepada warga Jakarta yang terdampak PHK.
Baca SelengkapnyaItu menjadi wajar lantaran Jakarta akan menjadi pusat perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya