Pintu air Manggarai ditambah, hindari Jalan Tambak

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup akses Jalan Tambak di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Penutupan jalan itu bertujuan untuk konstruksi pembangunan daun pintu air Ciliwung.

"Selama ini air menumpuk di Ciliwung dan Manggarai, jadi pembangunan pintu air itu untuk memperlancar masuknya air tersebut," ujar Kepala Bidang Pelaksana Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC) Bestari kepada wartawan, Senin (15/4).

Menurut Bestari, dalam pengerjaan proyek tersebut, pihaknya menganggarkan biaya sebesar Rp 215 miliar. Sedangkan, waktu pengerjaannya ditargetkan selama satu tahun. "Di jalan tersebut, akan dilakukan pengeboran, kita ambil waktu maksimum itu lebih dari satu tahun. Namun kalau bisa cepat, pengerjaan akan selesai dalam waktu delapan bulan," jelasnya.

Akibat penutupan itu akan terjadi kemacetan di titik jalur yang ditutup. Sebab, dalam perhitungannya, memang akan menimbulkan kepadatan kendaraan diruas jalur tersebut.

Untuk mengantisipasi kemacetan, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan jalan yang akan ditutup itu meliputi Jalan Tambak underpass lama pada bagian sisi barat, yang terdiri dari dua lajur satu arah dari Manggarai menuju ke Jalan Proklamasi.

"Kemudian lalu lintas dari arah Jalan Sultan Agung dan Jalan Minangkabau yang akan menuju Jalan Proklamasi dan Jalan Matraman, diarahkan melalui Jalan Tambak atau underpass baru di sisi timur atau Jalan Cik Ditiro sampai Jalan Diponegoro," kata Pristono.

Pristono mengatakan penutupan jalan itu akan dilakukan mulai pekan depan. "Penutupan akan dilakukan mulai tanggal 19 April 2013 sampai 30 Juni 2014 baru akan dibuka kembali," katanya.

Pihaknya hingga saat ini telah melakukan sosialisasi penutupan jalan dengan memasang rambu-rambu lalu lintas petunjuk dan pengumuman akan ditutupnya jalan tersebut. "Selain itu, pada mendekati hari penutupan, kami juga akan menempatkan petugas pengatur jalan raya untuk mengatur lalu lintas," katanya. (mdk/ded)