PKL Ricuh Dengan Satpol PP, PDIP DKI Kritik Konsep Penataan Tanah Abang
Merdeka.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan perencanaan yang kurang matang merupakan dampak adanya kericuhan antara pedagang kaki lima (PKL) dan Satpol PP di kawasan Tanah Abang.
"Faktor utamanya adalah penyelesaian Tanah Abang secara konperhensif tidak dilakukan secara cermat terhadap Pemprov DKI Jakarta," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/1).
Dia menyebut salah satu yang tidak direncanakan yakni jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge. Akibatnya menimbulkan permasalahan baru, seperti halnya persoalan PKL.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Apa masalah dari jembatan gantung di Lebak? Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
-
Apa yang unik dari Jembatan Gantung Panyindangan? Desainnya dibuat unik, dan melintang di atas Sungai Cihonje serta area persawahan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan jembatan? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
-
Apa yang digunakan Jembatan Gantung itu? Dulu jembatan itu digunakan untuk lori yang mengangkut kayu.
-
Mengapa Jembatan Kaca Berendeng dibangun? Jembatan ini mulanya diresmikan pada 4 Februari 2018 lalu, untuk mengakomodasi pemenuhan infrastruktur publik di sana.
"Karena ada yang merasa berhak dan tidak berhak. Kalau sekarang ada preman itu namanya ekses dari penataan yang tidak benar," ucapnya.
Karena hal itu, Gembong menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta dapat duduk bersama dengan PKL di kawasan Tanah Abang.
"Sehingga mereka mencari nafkah tidak terganggu. Kemudian Pemprov juga dalam menjalankan tugasnya bisa baik. Masyarakat pengguna jalan juga tidak terganggu," jelasnya.
Sebelumnya, terdapat sebuah video yang tersebar di masyarakat yang diduga PKL sedang bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono menyebut pihaknya telah mengamankan tiga orang yang diduga provokator dalam peristiwa yang terjadi, Kamis siang (17/1).
"Tiga orang yang diduga provokator baru kita periksa. Kalau terbukti kita akan lakukan penahanan," kata Lukman saat dihubungi.
Lukman menyebut dari pernyataan saksi mata, ketiga pelaku tersebut terlihat ikut melempari mobil Satpol PP menggunakan batu. Akan tetapi, dia menyebut pihaknya belum mengatur ketiganya bagian dari pedagang atau tidak.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, terintegrasi dengan lima moda transportasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan bangunan kafe juga ternyata tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyapembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaPerancang jembatan lengkung LRT, Arvila Delitriana blak-blakan, tidak ada kesalahan dalam perancangan bangunan ini.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaSeharusnya jembatan bisa dilalui kendaraan bertonase berat, namun karena dikorupsi sehingga tidak mampu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca SelengkapnyaJembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca Selengkapnya