PKS: Sudah Diserahkan, Masa Gerindra Minta Lagi Jatah Wagub DKI?
Merdeka.com - Kursi Wakil Gubernur DKI masih kosong. Komposisi pimpinan DPRD DKI periode baru telah terbentuk. PKS masih kukuh mengajukan dua nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai calon wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno.
Ketua Dewan Syuro PKS DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi menekankan, sangat tak etis bila Partai Gerindra tiba-tiba mengajukan nama baru sebagai cawagub.
"Kan sebelumnya Gerindra udah menyerahkan kepada PKS, masa minta lagi?" ungkap Suhaimi saat dihubungi, Jumat (4/10).
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kapan pelipatan surat suara DPRD DKI dimulai? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Mengapa PDIP akan menunggu penghitungan KPU sebelum menentukan sikap? Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan,' imbuh Hasto.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana DPR ingin Pemilu 2024 berjalan? Terakhir, Sahroni pun berharap agar Pemilu 2024 yang akan terjadi dalam kurun waktu beberapa hari lagi ini, dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya konflik-konflik.
Dia menegaskan, tidak ada nama baru dalam kandidat Cawagub DKI. Dia mengatakan, dua nama itu belum ditarik.
"Sekarang itu Pak Syaikhu masih belum mengundurkan diri, jadi menurut saya sih selama Pak Syaikhu belum mengundurkan diri itu tidak etis untuk menyebutkan nama baru. Apalagi di DPRD pun belum ada proses apa-apa berikutnya," sambung dia.
Suhaimi menegaskan, partainya berkomitmen untuk bekerja secara maksimal sesuai dengan aturan yang ada dalam proses pemilihan wagub.
Dia pun akan mendorong DPRD DKI untuk serius dalam pemilihan serta memastikan tak adanya kendala lagi. Tapi, untuk berapa lama proses itu akan berlangsung, Suhaimi masih belum dapat memastikan.
"Ya nanti kita akan komunikasi dulu dengan pimpinan, nanti kan ada tatib (tata tertib) yang baru, kalau saya sih bisa besok ya besok, tapi kan ada aturan yang mengikat," tuturnya.
"Misal harus ada panelis, ada paripurna, dan itu semuanya menunggu kelengkapan Dewan," tutup dia.
Siap Mundur dari Anggota DPR
Ahmad Syaikhu sendiri sudah sudah dilantik menjadi Anggota DPR RI. Karena tak boleh rangkap jabatan, dia pun harus mundur dari posisi itu bila dipilih menjadi Wagub DKI.
Syaikhu menegaskan, dirinya bersedia melakukan itu bila dipilih jadi pendamping Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Sebetulnya semangatnya tinggal dari DPRD (DKI) saja. Calonnya sudah diajukan sama Partai Gerindra dan PKS, dua nama yang dimasukan Pak Agung (Yulianto) dan saya. Sampai sekarang belum dicabut, kalau DPRD serius tinggal dipilih satu dari dua, itu selesai," ujar Syaikhu dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10).
Syaikhu menyatakan, dirinya bersedia mundur dari keanggotaan DPR bila dipilih oleh DPRD DKI sebagai Wagub DKI Jakarta.
Berbekal pengalaman sebagai Wakil Wali Kota Bekasi, Syaikhu optimistis dapat menjalankan tugas sebagai orang nomor dua di DKI Jakarta. Meski begitu, Syaikhu menyebut perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk Jakarta.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Reporter: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRapat itu diskors usai banyak fraksi partai politik belum menyiapkan nama usulan Pj Gubernur pengganti Heru Budi.
Baca SelengkapnyaBelum ada arahan khusus dari DPP Partai Gerindra mengenai Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya untuk stand by di DPP dan membahas perkembangan politik yang ada.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak ingin buru-buru mengumumkan calon gubernur kedua daerah tersebut lantaran ada pihak lain yang mencoba mengatur.
Baca SelengkapnyaBasarah menyebut, sisa waktu tahapan pilkada serentak juga masih cukup lama.
Baca SelengkapnyaMenurut Kaesang, partainya masih membutuhkan waktu untuk menentukan cakada di provinsi-provinsi strategis.
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan urgensi dari wacana Pilkada dipercepat September.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengatakan partai-partai politik dapat mengusulkan nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta secara tertulis
Baca SelengkapnyaSyaikhu mengakui dalam pertemuan tersebut belum ada formulasi yang disepakati termasuk di Pilkada Jawa Barat.
Baca Selengkapnya