Polisi akui sulit monitor peredaran granat di masyarakat
Merdeka.com - Ledakan granat di Gedung Multipiranti Graha, Jalan Rain Inten, Duren Sawit, Jakarta, dini hari tadi, menunjukkan mudahnya peredaran peledak itu. Kepolisian membenarkan sulit memantau penyebaran granat di masyarakat laiknya senjata ilegal.
"Senjata gelap saja banyak beredar, kemungkinan bisa saja terjadi warga sipil (miliki granat)," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charlian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/11).
Kasus peledakan granat di Duren Sawit, membuat kepolisian geram. Anton menegaskan pihaknya tengah lakukan pengejaran kepada pelaku.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
Asal-usul granat tengah di dalami kepolisan. Pihaknya menyebutkan, penangkapan pelaku tentu membantu kepolisian mengungkap peredaran peledak itu di tengah masyarakat.
"Kalau pelakunya sudah diketahui baru kami tahu (asal granat), semuanya baru dugaan saja," lanjutnya.
Meski dalam pengejaran, Anton menegaskan peristiwa teror lewat ledakan granat tidak terkait terorisme jaringan islam. "Untuk pelaku dalam penyelidikan sepertinya bukan jaringan terorisme karena baru kali ini pake granat," ungkapnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat saksidari pihak keluarga dan penjaga rumah telah diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaSebuah granat latihan ditemukan di sepatu warga di Garut
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca Selengkapnya