Polisi bidik pemilik 402 anak panah ditemukan di Kalijodo
Merdeka.com - Sebanyak 402 anak panah diamankan aparat Polda Metro Jaya saat penertiban lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara. Ratusan anak panah itu didapati petugas dari Kafe Intan milik Daeng Azis, pentolan kawasan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkapkan meskipun ditemukan di kafe milik Daeng Azis, namun pihaknya masih menyelidiki terkait kepemilikan ratusan anak panah tersebut.
"Belum disimpulkan itu (anak panah) milik siapa tapi kami akan selidiki," ujar Krishna seperti dilansir Antara, Minggu (21/2).
-
Apa kegunaan anak panah kuno itu? Temuan ini diyakini milik pemburu-pemburu kuno yang memburu rusa kutub pada ribuan tahun lalu yang hidup diatas salju dan es pada bulan-bulan musim panas. "Terkadang, ketika sebuah panah meleset dari sasaran, ia menancap dalam salju dan hilang," tulis Pilø. "Menyedihkan bagi pemburu tetapi sangat berharga bagi arkeologi!"
-
Apa kegunaan anak panah kuno tersebut? Anak panah ini diyakini milik pemburu rusa kutub sekitar 3.000 tahun lalu.
-
Dimana panah kuno ditemukan? Arkeolog di Norwegia menemukan tangkai panah yang berasal dari Zaman Batu. Artefak kuno berumur 4.000 tahun ini ditemukan di sisi Gunung Lauvhøe.
-
Di mana anak panah kuno ditemukan? Para arkeolog menemukan senjata kuno ini saat melakukan survei bongkahan es di Lendbreen, Norwegia.
-
Dimana anak panah kuno itu ditemukan? Pilo memimpin proyek Secrets of the Ice, yang beroperasi di Pegunungan Jotunheimen yang berada di wilayah Oppland, Norwegia.
-
Kapan anak panah kuno ditemukan? Dikutip dari Heritage Daily, Jumat (6/9), senjata ini masih lengkap dengan batang dan mata panah besi yang kondisinya masih cukup bagus.
Tak hanya itu, lanjut Krishna, kini polisi juga menyelidiki kepemilikan sejumlah senjata tajam, alat kontrasepsi dan piringan "digital compact disc" (DVD) film dewasa di kafe kawasan Kalijodo.
Melihat sejumlah temuan itu, ingatan Krishna pun kembali saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan beberapa tahun silam. Saat itu, anak panah dan senjata tajam kerap digunakan untuk keributan antarkelompok di Kalijodo.
Bahkan salah satu anggota Sabhara terluka pada bagian mata akibat tusukan anak panah saat mengamankan penggerebekan di lokalisasi Kalijodo pada 2002 silam. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaMata panah yang diteliti terbuat dari perunggu dan batu api.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaSenjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.
Baca SelengkapnyaLima belas tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas kasus pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDua kelompk awalnya saling menantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaLaporan itu diperoleh dari pendulang yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan tiba di pos Kolop.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca Selengkapnya