Polisi Buru Eks Anggota TNI Terlibat Rencana Pembunuhan Diotaki Istri Terhadap Suami

Merdeka.com - Polisi masih memburu dua buronan kasus percobaan pembunuhan terhadap pengusaha Gerry Tanuwijaya yang diotaki istrinya Lusiana. Kedua buronan itu adalah pria berinisial D dan B.

"Ada dua orang yang menjadi DPO kami. Inisial D dan B ya," kata Kanit Reskrim Polsek Penjaringan AKP Harry Gasgari saat dihubungi, Kamis (11/5).

Harry mengatakan bahwa D dan B selaku tersangka percobaan pembunuhan bersama Lusiana. Keduanya telah dinyatakan sebagai buronan sejak 2018 usai kasus dilaporkan Gerry ke polisi.

"DPO dari tahun 2018, mereka," tutur dia.

Kronologi Kasus

Perlu diketahui dalam kasus yang dilaporkan sesuai LP/943/K/X/ 2015/SEK PENJ total terdapat empat tersangka yang terlibat dalam percobaan pembunuhan Gerry. Yakni D dan B yang sampai saat ini masih buron.

Sementara, Lusiana baru-baru berhasil ditangkap di Bali setelah tujuh tahun melarikan diri, dan berkasnya tengah diproses oleh kejaksaan. Kemudian untuk tersangka Berry telah diadili dan telah selesai menjalani masa hukuman atas kasus tersebut.

"Belum (tahap II) berkas (Lusiana) sudah dikirim ke kejaksaan. Betul (tinggal menunggu keputusan lengkap P21 atau tidak)," sebutnya.

Diduga Eks TNI dan Pelaku Eksekutor

Sebelumnya, pengacara Gerry Tanuwijaya, Beni Daga menjelaskan penyebab aksi pembunuhan berencana itu. Lantaran adanya asmara segitiga antara Lusiana dengan selingkuhannya eks anggota TNI Devan Andriawan.

"Ketika dia (Gerry) bekerja, dia berharap istrinya sebagai Ibu Rumah Tangga tentu akan mengurus rumah tangga. Ternyata, istrinya ini berselingkuh dengan salah seorang pecatan TNI yang bernama Devan Andriawan. Ternyata, perselingkuhan ini sudah berlangsung lama," kata Beni saat dihubungi, dikutip Kamis (11/5).

Sampai akhirnya, pasangan selingkuhan itu berhasil bertemu dengan Berry dan Armindo (B). Dengan kesepakatan antara mereka berempat, akhirnya Lusiana rancanglah aksi pembunuhan kepada Gerry.

"Otak yang merancang peristiwa pembunuhan, itu dari istrinya, Lusiana. Kenapa? Karena yang mengatur bahwa suaminya keluar jam berapa, jalannya ke mana saja, kemudian jam berapa saja, nah itu istrinya yang mengarahkan," bebernya.

Namun usaha percobaan pembunuhan itu gagal, akhirnya Gerry melaporkan insiden itu ke pihak kepolisian. Dengan laporan nomor LP/943/K/X/2015/SEK PENJ. Dari laporan ini, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Sehingga Berry tertangkap mengetahui rekannya tertangkap Lusiana, Devan, dan Armindo melarikan diri.

"Si Berry yang sudah selesai menjalankan hukuman, sekarang sudah balik menjadi saksi kami atau korban. Artinya dia menceritakan bahwa betul peristiwa itu, pelaku dia sendiri dan dibayar. Sedangkan Devan dan Armindo sampai hari ini menghilang," ucap dia.