Polisi buru pelaku lain terkait penculikan mahasiswi UI
Merdeka.com - Lima orang diamankan polisi terkait penculikan mahasiswi Universitas Indonesia (UI), Safira Permatasari (20). Polisi menduga adanya keterlibatan pihak lain dalam penculikan tersebut.
"Dari hasil penyelidikan awal, kita kembangkan, kemungkinan ada tersangka lain, kami masih lakukan pengejaran," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Hadiningrat, di Polres Jakarta Selatan, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/10).
Wahyu mengatakan, kelima pelaku tersebut ditangkap di daerah Kota dan sebagian di wilayah Cideng, Jakarta Pusat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Pelaku ada yang di tangkap di daerah Kota, dan yang 1 di daerah Cideng," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai identitas kelima pelaku, Wahyu masih enggan berkomentar sebelum pemeriksaan lebih lanjut dilakukan.
"Identitas pelaku belum dikonfirmasi, masih pemeriksaan sekarang," tandasnya.
Dari keterangan sementara, salah satu pelaku merupakan karyawan di perusahaan swasta.
"Pelaku ini karyawan, tapi belum tahu lokasi dan tempatnya di mana, kita belum cek identitasnya," terang Wahyu.
Saat ini, menurutnya, pihaknya masih fokus pada pemulihan psikologis korban pasca penculikan bekerja sama dengan unit perlindungan perempuan dan anak.
"Sekarang masih fokus untuk hilangkan trauma dulu, jadi ada proses-prosesnya, unit PPA yang tangani," tukasnya.
Lebih lanjut, Wahyu menginformasikan selama kurang dari 24 jam diculik, korban mengaku pelaku tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswi berambut panjang itu.
"Dari pengakuan korban tidak ada perlakuan kasar dari pelaku, yang jelas pelaku punya alasan kenapa menculik korban, tapi kami belum tahu pasti soal itu," tutup Wahyu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terjadi di dekat stasiun KAI Pondok Ranji, Sabtu (23/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah luka memar pada bagian pelipis, mata dan dada korban. Bagian mulut korban tampak ada darah yang mengering.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati karena ada di ranah pendidikan. Termasuk untuk menetapkan tersangka baru.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Sastra Rusia Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Begini Reaksi UI
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa dua orang saksi. Sejauh ini, motifnya masih misterius.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP diduga tewas dianiaya senior
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan lima tersangka terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya