Polisi Gandeng Ahli Entomologi Tentukan Waktu Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Merdeka.com - Polisi menduga kematian satu keluarga penghuni rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, memiliki jeda waktu berbeda. Dugaan itu setelah polisi menemukan belatung pada tubuh empat jenazah.
"Karena kami menemukan misalnya belatung. Dan ini bisa mengarahkan kapan dia meninggal," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan usai menggelar olah TKP di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11).
Hengki menyebut petunjuk dari penemuan belatung itu akan didalami dengan menggandeng sejumlah ahli. Salah satunya ahli entomologi yang mempelajari segala sesuatu mengenai serangga.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
"Dalam penyelidikan ini kami harus berkoordinasi apakah perlu mengundang ahli entomologi, ahli serangga. Karena kami menemukan misalnya belatung," ujar dia.
Kerumitan Mengungkap Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Hengki mengatakan, pengungkapan kasus ini terbilang rumit karena hampir tidak ada pentunjuk yang dapat mengerucut penyebab kematian satu keluarga tersebut. Sehingga polisi memerlukan ketelitian ekstra dalam menungungkapnya.
"Ini kasus yang rumit yang perlu kehati-hatian. Dan ini memang perlu ahli yang nanti akan menjelaskan. Dan ini bukan satu ahli. Makanya ada interkolaborasi profesi berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa untuk mengungkap penyebab pasti kematian satu keluarga itu dengan menggandeng ahli. Pakar dilibatkan tak hanya satu.
"Makanya ada interkolaborasi profesi berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation," kata dia.
Kematian Bukan Disebabkan Kelaparan
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menuturkan penyebab kematian mayat sekeluarga di Kalideres bukan kelaparan. Penyidik mengedepankan Scientific Crime Investigation (SCI) untuk membuktikan faktor penyebab empat korban meninggal dunia.
"Kita sudah dapat beberapa bukti di tempat kejadian perkara (TKP), petunjuk dan sebagainya, tetapi memang belum bisa kami sampaikan secara langsung dan detail karena masih memerlukan waktu," ujarnya.
Zulpan memastikan bahwa kelaparan bukan menjadi penyebab kematian para korban. Hal itu merujuk dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan.
"Kita tidak menemukan adanya penyebab utamanya karena mati kelaparan, tetapi penyebab utamanya kita sampaikan beberapa hari ke depan setelah hasil dari laporan keluar semua dari kepolisian, forensik, temuan di TKP (Kalideres) oleh penyidik," ujar dia.
Sebagai informasi, sebelumnya empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).
Namun, hingga saat ini polisi belum mengungkap penyebab kematian korban. Merujuk hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan, sedangkan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman, dari lambung yang kosong.
3.A.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
Baca SelengkapnyaKeempat jasad bocah ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang mencium bau menyengat dari TKP.
Baca Selengkapnya"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kasus ini ditangani Polsek Metro Penjaringan.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaBisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya