Polisi Imbau Massa Aksi 1812 Jalani Rapid Test dan Rapid Antigen
Merdeka.com - Massa yang akan menggelar aksi hari ini sudah memadati sekitar Monas, Jakarta Pusat. Mereka akan berunjuk rasa terkait penahanan pimpinan Ormas FPI, Rizieq Syihab dan tewasnya enam anggota laskar FPI.
Kepada massa aksi, Kapolsek Metro Gambir, Kompol Kadek Budiarta, meminta melakukan rapid test dan rapid antigen dalam rangka pelaksanaan protokol kesehatan dan mencegah penyebaran covid-19.
"Kami minta, agar bapak dan ibu sekalian untuk tidak berkerumun. Silakan ikut kami ke posko Covid-19 yang telah kami siapkan untuk menjalani rapid test dan rapid antigen," kata Budi, Jumat (18/12).
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Mengapa polisi menyiapkan skema penurunan peserta Misa Akbar? 'Agar seluruh bus atau LO wajib mengikuti arahan petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan serta petugas lainnya,' ujar Karo PID Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro kepada wartawan, Rabu (4/9).
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
Dia juga mengingatkan pada massa yang sudah tiba di lokasi menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Patuhi protokol kesehatan. Selalu gunakan masker secara benar, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan," ujarnya.
Apabila massa tidak mematuhi protokol kesehatan, pihaknya akan melakukan pembubaran aksi hari ini.
"Apabila diimbau dan tidak mengikuti, kami akan melakukan pembubaran," tegasnya.
Sementara itu, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Heri Ompusunggu, menjelaskan apabila massa tidak mengikuti imbauan tersebut. Maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas.
"Kami bisa saja lakukan penahanan. Jadi, kami minta untuk mengikuti imbauan ini," jelas Heri. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaAdapun aksi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPengendara diminta cari jalan alternatif lain guna menghindari potensi kemacetan saat putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaTerlihat Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro memimpin langsung upaya pembubaran massa.
Baca Selengkapnya