Polisi kesulitan ungkap pelempar granat sebuah gedung di Duren Sawit
Merdeka.com - Senin 16 November dini hari lalu, Gedung Multipiranti Graha, Jalan Rain Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, dilempar granat. Hingga kini polisi masih memburu pelempar granat yang membuat seorang petugas keamanan gedung tersebut terluka.
"Kita juga kan belum tahu pelempar itu masyarakat sipil atau bukan," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/11).
Ditambahkan dia, asal usul granat juga terus diselidiki. Dia akuinya, saat ini kepemilikan senjata api maupun granat tak hanya dimiliki polisi maupun TNI.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
"Granat diperuntukkan untuk institusi yang memerlukan untuk mempertahankan keamanan yaitu TNI dan Polri, Polri aja hanya Brimob. Tetapi dalam aksi kejahatan, bisa saja sipil mempunyai granat. Senjata jenis apapun sekarang bisa saja dimiliki selain aparat itu sendiri," beber dia.
Sampai hari ini, diduga kasus pelemparan granat tersebut karena masalah pribadi. Polisi akan memanggil pemilik gedung untuk memastikan dugaan motif pelemparan granat tersebut.
"Kita duga bukan kelompok teror, termasuk aksi teror. Dugaannya kepentingan pribadi. Kita memeriksa dan mengecek manajemen gedung kemudian laporan forensik dari Pindad kita telusuri. Sehebat apapun sistem bisa di tembus pelaku kejahatan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peluru yang ditembakkan pelaku mengenai pintu rumah dan tidak mengenai korban atau pelapor.
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaPemanggilan dan pemeriksaan dipastikan tetap menjunjung tinggi asas hukum yang berkeadilan.
Baca SelengkapnyaAdapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaEmpat saksidari pihak keluarga dan penjaga rumah telah diperiksa polisi.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca Selengkapnya