Polisi Minta Donatur Penyewa 27 Preman untuk Kuasai Tanah di Jl Bungur Serahkan Diri
Merdeka.com - Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat mengaku mengantongi indentitas penyandang dana bagi pengacara berinisial AD. Sosoknya kini sedang diburu. Pengacara berinisial AD menyewa 27 preman untuk menduduki sebuah lahan di Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat. Dari 27 orang preman, delapan di antaranya sudah dijebloskan ke bui.
Penyidik menginterogasi delapan orang preman termasuk pengacara berinisial AD. Ternyata, mereka ternyata dibiayai oleh seseorang berinisial AL.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto tak menjelaskan secara gamblang latar belakang pria berinisial AL. Menurut dia, yang bersangkutan mengaku-ngaku sebagai pemilik tanah.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Dimana Sertifikat tanah dibalik nama? Apabila dokumen di atas sudah terpenuhi maka Anda bisa langsung datang ke kantor BPN terdekat untuk menyerahkan dokumen kepada petugas.
-
Kenapa pemilik menyembunyikan identitas? Pemiliknya, tim yang terdiri dari tiga pengusaha makanan lokal yang telah menjalankan Solo Per Due selama 33 tahun, menolak untuk menyebutkan nama mereka kecuali Anda telah memesan makan malam. Itu untuk menjamin kebijaksanaan penuh dan meningkatkan daya pikat misterius tempat itu.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa Kerto Pengalasan? Dalam pasukan Pangeran Diponegoro yang ikut bertempur dalam Perang Jawa (1825-1830), ada seorang panglima yang cukup kontroversial bernama Kerto Pengalasan.
-
Mengapa Sertifikat tanah dibalik nama? Balik nama merupakan proses perubahan data kepemilikan dari pemilik lama menjadi atas nama pemilik baru.
"Kami sudah mendapatkan identitas siapa pendana preman-preman tersebut," kata Setyo dalam keterangannya, Kamis (11/3).
Setyo meminta, orang yang mendanai preman segera menyerahkan diri. Apabila tak mengindahkan akan segera dilakukan penangkapan. "Saya ulangi segera menyerahkan diri. kalau tidak, kami akan melakukan penangkapan. Itu pesan dari kami," ucap dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin menjelaskan, penyidik menduga ada orang yang membiayai, dan menggerakkan para preman untuk berulah. Selain, Burhanuddin menyebut, oknum pengacara berinisial AD.
"Jadi mereka membayar untuk per hari per kelompok. Jadi satu hari mereka menggelontorkan dana 1,5 juta untuk operasional dari orang-orang tersebut per kelompok," ucap dia.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Metro Jakpus menahan sembilan orang atas tuduhan menduduki lahan tanpa izin. Mereka adalah HK, EG, RK, MH, YB, WH, AS, LR, dan AD. Salah seorangnya diantaranya yakni AD berprofesi sebagai penasihat hukum.
Sementara sisanya adalah preman yang dibayar Rp 150 ribu per-orang setiap harinya oleh penasihat hukum inisial AD untuk menguasai lahan. Dalam menjalankan aksinya, sekelompok preman membawa surat kuasa dari orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. Mereka menyambangi ke lokasi dan mengintimidasi penghuni lahan.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaSeragam lengkap dinas Polri itu ternyata dibeli oleh pelaku dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaIstri korban kini diminta uang tebusan yang mencapai miliaran rupiah. Kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaSaudara dari Mayor Dedi itu diketahui merupakan tersangka dugaan kasus pemalsuan tanda tangan penjualan lahan milik PTPN.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mayor Dedi Hasibuan dilakukan di Kodam I Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sebuah video yang memperlihatkan puluhan anggota TNI berseragam lengkap sedang menggeruduk Mapolrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaPenghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kodam tengah melakukan pemanggilan terhadap Mayor Dedi untuk dimintai keterangan atas peristiwa yang sempat viral tersebut.
Baca SelengkapnyaDi dalam tas NY petugas melihat ada uang Rp15.328.200
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca Selengkapnya