Polisi sebut CCTV di rumah Kapitra tak rekam jelas pelempar molotov
Merdeka.com - Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi terkait pelemparan molotov ke rumah caleg PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, di Jl Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi Senin malam kemarin.
"Saksi-saksi jelas istri dan pembantunya. Orang sekitar juga kita lagi dalami ya kita bisa jadikan saksi. (Melihat langsung) Kita lagi cari," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar, saat dihubungi, Jakarta, Selasa (7/8).
Kamera CCTV yang terpasang di kediaman Kapitra juga sudah dibawa untuk dipelajari. Namun, pada pengecekan awal hasil rekaman masih sulit terbaca.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Bagaimana objek tersebut terlihat? Dalam siaran Fox 5 News pada hari Senin, sebuah objek terang terlihat membesar dalam pemandangan cakrawala kota yang ikonik.
-
Dimana objek tersebut terlihat? Video yang direkam dari helikopter itu menunjukkan bola cahaya bergerak cepat dari Hoboken, New Jersey, menuju World Trade Center sebelum menghilang.
-
Dimana objek misterius itu terdeteksi? Tiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan.
"Itu kabur, makanya kita bawa ke Labfor. Kalau kita lihat pakai mata sendiri, kabur atau nggak begitu jelas. Yang jelas ada CCTV ini mudah-mudahan bisa kita lihat," ujarnya.
Motif pelemparan bom molotov juga masih didalami. Kepolisian tidak mau menduga-duga peristiwa ini ada kaitannya dengan pencalegan Kapitra lewat PDIP di Pemilu 2019.
"Kalau saya tidak berani komentar itu (unsur politik). Kalau itu diserahkan kepada beliau (Kapitra Ampera) analisanya. Sementara memang dari pemeriksaan saksi, mungkin orang tidak suka saja. Tapi itu versi beliau, harus kita dalami, sampai dapatkan orangnya," jelasnya.
Seperti diketahui, beberapa saat setelah kejadian dilakukan olah tempat kejadian perkara di rumah bekas pengacara Habib Rizieq Shihab tersebut. Dua molotov dilemparkan orang tak dikenal pukul 19.10 WIB.
"Terjadi pelemparan molotov berupa botol Kratingdaeng dan diberikan sumbu dan berisi bensin. Saksi Ibu (istri) Kapitra beserta pembantu mendengar suara di garasi mobil rumah. Selanjutnya mendengar suara tersebut saksi melihat keluar garasi dan didapati 2 buah botol Kratingdaeng yang ada sumbu serta berisi bensin," kata Stefanus.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi teror OTK itu terjadi pada Sabtu (16/17) dini hari.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaCalon korban sempat meneriaki pelaku, namun pelaku berhasil kabur.
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaPelaku sempat diamankan pihak kepolisian, namun kini menjadi DPO lantaran kabur.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaDetik-Detik CCTV Rekam Pembakar Rumah Wartawan di Karo, Pelaku Pakai Selimut dan Sebo
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono menyatakan permintaan pihak keluarga Afif Maulana agar rekaman dibuka sebagai hal yang menyesatkan.
Baca SelengkapnyaCCTV menunjukkan suasana jalan yang sepi, tanpa ada tanda-tanda tawuran.
Baca SelengkapnyaEmpat saksidari pihak keluarga dan penjaga rumah telah diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaHingga kini Mpok Alpa masih belum bisa menemukan siapa pelaknya.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar.
Baca Selengkapnya