Polisi sebut Fahreza 'Jakmania' ngaku kecelakaan biar dapat asuransi
Merdeka.com - Kabid Humas Polda Metro jaya Kombes Pol Awi Setiyono menepis adanya kabar salah satu suporter Jakmania, Fahreza meninggal dunia akibat dipukuli oleh aparat kepolisian. Polisi menyebut Fahreza luka-luka karena kecelakaan.
Bahkan Awi menuding peristiwa itu direkayasa saat dibawa ke RS bilang kecelakaan demi mendapat biaya asuransi dari Jasa Raharja.
"Mengenai kematian Fahreza, dalam hal ini Dit Propam Polda Metro Jaya kemudian Polres Jakarta Selatan telah menyelidikinya. Faktanya korban meninggal bukan karena yang katanya perbuatan aparat kepolisian. Itu alasannya saja (ke rumah sakit bilang korban kecelakaan) agar dapat uang asuransi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, Selasa (17/5).
-
Bagaimana cara Jaka menyelamatkan Kardin? 'Iya, ada abang saya, marshelo batara, orang ambon, saya nopang badang buat adik saya,' ungkap Jaka.
-
Kenapa Jakmania dibentuk? Pada awalnya, para pendiri The Jakmania janjian untuk menonton pertandingan Persija. Saat itu mereka tertarik untuk menonton pertandingan karena mereka melihat pemain Persija lagi bagus semua.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Siapa pendiri The Jakmania? The Jakmania sendiri adalah kelompok suporter yang dibentuk pada 19 Desember 1997 oleh 40 pendiri, salah satunya artis terkenal, Gugun Gondrong, yang juga menjadi Ketua Umum pertama.
-
Bagaimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Lalu korban (CSC) masuk ke dalam lift sehingga mengakibatkan benturan keras di kepala,' kata Ade Ary.
Awi memaparkan, berdasarkan penyelidikan, yang didapatkan pertama yakni dilihat dari rekaman CCTV pintu 2 Gelora Bung Karno di mana korban muncul dengan keadaan badan yang sudah lemas, kemudian jatuh di lokasi.
"Dan di situ memang tak bisa dilihat terjadi kerusuhan. Kemudian melihat dia jatuh, petugas langsung membawanya menggunakan ambulans lalu dibawa ke pos pengamanan terdekat." ucapnya.
Di dalam ambulans, petugas menginterogasi korban tentang identitas. Bukan hanya itu, petugas juga menawarkan korban untuk segera diantar ke rumah sakit terdekat, namun Fahreza menolak dengan alasan akan dijemput kakaknya.
"Lalu 15 menit kemudian 5 orang datang termasuk salah satunya kakak korban datang untuk membawa korban pulang. Itu datang sekitar pukul 24.00 WIB. Ternyata korban dibawa ke RS daerah Cilandak oleh sang kakak dengan alasan kecelakaan," ujarnya.
Sesampainya di RS, korban sempat dibawa pulang kembali karena harus dilakukan scan namun tak ada biaya. Selanjutnya sekira pukul 03.00 dini hari, korban dibawa ke RS KKO karena keadaan yang tak membaik dan untuk dilakukan perawatan. Sayang, korban tak terselamatkan dan menghembuskan napas terakhir Pada Minggu (15/5) sekira pukul 08.00 pagi.
"Nah dalam hal ini, Bidokkes PMJ sudah melacak terkait dengan korban dirawat, dan kita sudah kirimkan tim Ditreskrimum dan tim Polres Jakarta Selatan, dan hasil memang yang bersangkutan tanggal 14 Mei sempat dirawat di sana, kita temukan data bahwa registrasi korban masuk ruang pasien," ujarnya.
Di registrasi, papar Awi, tercantum yang bersangkutan masuk rumah sakit karena kecelakaan. Jadi saat ditanya dokter, korban mengakunya sudah 12 jam mengalami pusing akibat kecelakaan naik sepeda motor dengan kecepatan 80-90 km di depan ada mobil lalu ngerem mendadak dan terlempar sehingga sempat tak sadar diri akhirnya dibawa ke rumah sakit.
"Dalam pengakuan ini, korban dikatakan sempat mual dan muntah 2x karena kecelakaan. Ini kan aneh, dari mana dipukulin polisi?" tambahnya.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan dan setelah dilakukan interogasi mendalam terhadap kakak korban, namun lagi-lagi dia mengakui hal lain. Kakak Fahreza mengungkapkan bahwa tak tahu keadaan adiknya yang sebenarnya, bahwa tak ada kecelakaan sepeda motor dan pemukulan polisi.
"Setelah didalami, berkas tercatat beberapa luka seperti gores-goresan di kening, luka di tangan kiri dan luka lain yang memang persis sesuai dengan hasil foto dari Polda sebelum korban dimakamkan. Kita sampaikan ke keluarga korban, kita tanyakan ini yang betul ada masalah apa? Keterangan dari keluarga korban, kakak korban bahwasanya ini dibuat dengan maksud ingin mendapatkan asuransi Jasa Raharja," paparnya.
Namun demikian, karena proses asuransi itu harus melalui laporan polisi. Ternyata keluarga tidak mengurusinya dan hingga kini tak ada yang tahu penyebab kematian korban. Hal itu karena keluarga tak mengizinkan melakukan visum atau autopsi.
"Sehingga kasus ini memproses perlambatan. Jadi itu lah yang kita temukan," tutupnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terlibat kecelakaan di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca SelengkapnyaMeski tidak menuntut dan telah ikhlas berdamai, Danang mengaku belum mengetahui hasil keputusan dari polisi.
Baca SelengkapnyaMiris Pengendara Motor Kecelakaan, Handphone dan Dompet Malah Dicuri Orang yang Bantu
Baca SelengkapnyaBelajar dari kecelakaan mau di KM 58 tol cikampek, tidak semua mobil bisa klaim asuransi sekalipun rutin bayar polis.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan bahwa video itu sebenarnya berawal dari kecelakaan lalu lintas
Baca SelengkapnyaOrang tua AR mengungsi karena rumahnya sering didatangi seseorang dan menyinggung soal kasus kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSegini asuransi yang bakal diterima korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKronologi Avanza Bertabrakan dengan Pemotor di Puri Kembangan, Coba Kabur tapi Gagal Dikepung Warga
Baca SelengkapnyaTidak semua korban kecelakaan lalu lintas bisa mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja.
Baca SelengkapnyaSoal pelaku yang dikabarkan sempat melarikan diri usai menabrak pedagang kacang, Kompol Fani menyatakan tidak benar
Baca SelengkapnyaMobil yang dikendarai wanita ini ditabrak hingga ringsek. Wanita in sebut pihak bus tidak memiliki itikad baik.
Baca Selengkapnya