Polisi Sebut Nakes Suntik Vaksin Covid-19 Kosong di Pluit Telah Vaksinasi 599 Orang
Merdeka.com - Polisi menetapkan tenaga kesehatan alias nakes berinisial EO sebagai tersangka terkait kelalaiannya menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong kepada pasien berinisial BLP di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Polisi menyebut pada saat kejadian perawat EO telah memvaksinasi 599 orang.
"Jadi kelalaiannya. Memang menurut awal yang bersangkutan sudah memvaksin hari itu sekitar 599 orang dan dia merasa lalai dia tidak periksa lagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polres Metro Jakut, Selasa (10/8).
Kendati begitu, Yusri mengatakan, penyidik Satreskrim Metro Jakarta Utara masih mempelajari motif dari EO memberikan vaksinasi kosong. Penyidik akan memanggil sejumlah ahli yang berkompeten termasuk dari organisasi perawat terkait kejadian tersebut.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
"Kami sedang mendalami sudah masuk tahap penyidikan. Termasuk kalau teman-teman menanyakan motifnya apa, apakah ada motif lain," tandas dia.
Terancam Satu Tahun Penjara
Polisi menegaskan tak menoleransi setiap kesalahan diperbuat oleh siapa pun termasuk tenaga kesehatan. Akibat kelalainnya tersebut EO terancam penjara satu tahun penjara.
EO diduga melanggar Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. "Setelah kita didalami, kita lakukan terhadap yang bersangkutan, kami persangkakan di pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. Ancamannya 1 tahun penjara," imbuh dia.
EO adalah seorang perawat yang sering dilibatkan di dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 secara masal. Pun demikian saat kegiatan Vaksinasi Bersama yang diselenggarkan salah satu yayasan di daerah Pluit, Penjaringan, Jakut pada 6 Agustus lalu.
"Memang dia diminta tolong, karena kami memang untuk vaksin massal buruh relawan-relawan yang tugasnya setiap hari sebagai vaksinator," ucap dia
Yusri menyebut, wajah oknum nakes itu viral di media sosial usai memberikan suntikan kosong ke tubuh salah satu peserta vaksin berisinial BLP.
"Dan memang diakui oleh (EO) itu tidak ada isinya sehingga dilakukan vaksin kembali terhadap sdr BLP ini," ucap dia
Pada kasus ini, penyidik juga menyita berberapa barang bukti antara lain satu buah botol vial dan suntik dan alat-alat lain yang biasa dipakai untuk kegiatan vaksinasi masyarakat.
Minta Maaf
EO mengakui kesalahan menyuntikan vaksin kosong ke tubuh peserta vaksinasi Covid-19 berinsial BLP. Aksi itu direkam oleh orangtua BLP dan videonya viral di media sosial.
Kasus itu mencuat dan ramai diperbincangkan publik di media sosial insiden itu dicuit oleh salah satu akun Twitter. Menurut cuitan tersebut, vaksinator hanya melayangkan kata maaf dan melakukan suntik ulang setelah diprotes warga.
"Saya mohon maaf terlebih terutama kepada keluarga dan orang tua anak yang telah saya vaksin saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua masyarakat yang telah diresahkan dengan kejadian ini," kata EO sambil menangis saat dihadirkan di Polres Metro Jakut, Selasa (10/8).
EO menyampaikan dirinya tidak sama sekali tidak memiliki niatan untuk memberikan vaksin kosong ke BLP. ia pun mengaku siap bertanggungjawab atas ketidaksengajaan itu.
"Saya murni ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin. Saya akan mengikuti segala proses yang saya akan jalani ke depan, saya mohon-maaf," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAwalnya warga mengira rumah tersebut jadi penampungan TKI karena banyak perempuan hilir mudik.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan bahwa Kemenkes akan segera menerbitkan peraturan pengawasan terkait SKP dengan menyiapkan sanksi yang berat
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih yang melakukan aborsi juga ditangkap.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tidak ada penyekapan di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca Selengkapnya