Polisi sebut pembunuh anak di Cengkareng kabur ke Lampung
Merdeka.com - Pihak kepolisian mengaku telah mengetahui identitas pembunuh Afita (13), bocah yang ditemukan tewas terikat di Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi saat ini masih memburu pelaku yang melarikan diri ke Lampung.
"Jadi pelaku ini lari ke Lampung sedang kita buru kita cari dan kita sudah tahu identitasnya dan diupayakan kita tangkap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/6).
Kata Argo, pelaku merupakan kerabat dari keluarga korban. "(Pelaku) Orang dekat. Teman lah di situ atau minimal tahu," katanya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Selain itu, mengenai kemungkinan ada pelecehan seksual, Argo enggan berandai-andai. "Nanti dokter forensik yang lebih tahu, kita tunggu nanti ya," akhirnya.
Sebelumnya, sesosok mayat anak perempuan ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Safir Nomor 120, RT 3 RW 7, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu malam (3/6). Diketahui bocah itu bernama Afita (13).
Kanit Reskrim Polsektro Cengkareng, AKP Poltar L. Gaul mengatakan, penemuan mayat tersebut berawal ketika kakek korban yang bernama Suhada mencoba masuk rumah. Namun tidak ada seorang pun di dalam.
"Setelah masuk dan dicek seluruhnya, lalu naik di lantai dua, kakek nya ini menemukan korban sudah tewas dengan kondisi kaki dan lehernya diikat dengan tali plastik dengan posisi miring," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (4/6).
Lalu si kakek ini berteriak dan didatanginya oleh warga. Setelah itu, kata Poltar, pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian.
"Kami kemarin olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat ini kita masih melakukan penyelidikan mengenai hal itu, nanti diinfokan ya," katanya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaSuharyono menyebut kalau Afif memiliki keterkaitan dengan pelaku tawuran yang saat itu hendak dibubarkan petugas.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaPastikan Afif Maulana Tewas Bukan karena Penganiayaan, Polda Sumbar: Pemeriksaannya Sudah Mentok
Baca SelengkapnyaTim Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan sehingga kasus ini bisa segera terungkap.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca SelengkapnyaKPAI sedang berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum Padang (LBH) Padang
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaKontraS turut mengecam keras tindak penyiksaan yang diduga dilakukan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar terhadap pelajar hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKorban disebut-sebut meninggalkan dua anak. Kondisi anak korban masih sedih dengan kepergian ibunya.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca Selengkapnya