Polisi sebut pemilik rumah di Pondok Indah tak kenal perampok
Merdeka.com - Polisi masih terus mengembangkan kasus perampokan di Pondok Indah. Terlebih, ada pengakuan dari pelaku berinisial AJ yang kenal dengan pemilik rumah Asep Sulaiman.
Asep merupakan mantan Vice President Exploration ExxonMobil Indonesia dan AJ adalah pengawalnya. Namun, dari pengakuan Asep, dia tidak mengenal pelaku.
"Fakta hukum bahwa tersangka menyatakan pernah bekerja di Exxon Mobil, dia mengakui kerja sejak 2010 sampai 2016. Ini harus dikonfirmasi juga sama Exxon. Exxon juga kita panggil. Diketahui tersangka pernah melakukan pengawalan selam lima bulan terhadap korban Bapak Asep Sulaiman. Tapi itu kan perlu kroscek dulu yah. Karena pengakuan korban dan tersangka beda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, Senin (5/9).
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
Selain itu, usai memeriksa tujuh saksi, polisi juga memburu tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diduga terlibat aksi perampokan itu.
Seperti diketahui, polisi menyebut korban penyanderaan di rumah mewah kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan hanya dikurung di kamar. Pelaku juga sempat menodongkan senjata api kepada korbannya.
"Maksudnya di sana disandera itu selama kejadian korban berada di bawah tekanan di dalam kamarnya dan (pelaku) sempat menodongkan senjata api)juga ya itu yang terjadi. Kalau disekap dalam artian ya di dalam kamarnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi saat dihubungi merdeka.com, Minggu (4/9).
Meski begitu, polisi tetap memastikan ada tindakan pencurian dengan kekerasan dilakukan para pelaku. Sebab, tiga korban penyanderaan diminta ponsel serta dompetnya.
"Kemarin kan terjadi penodongan kemudian meminta ponsel, dompet. Nah, itu kan pencurian dan kekerasannya terbukti," ujar Awi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigadir RAT tewas bunuh diri di rumah yang disebut milik Fahmi Idris
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaKesaksian ayah kandung Pegi soal posisi anaknya saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian ini, Irdella ingin agar nama dirinya dan ayahnya agar segera diperbaiki.
Baca SelengkapnyaSetoran itu disebut-sebut sebagai imbalan untuk mempekerjakan almarhum Brigadir Rhidal Ali Tomi sebagai pengawal pribadi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan bantah terlibat kasus pembunuhan Vina Cirebon saat konferensi pers.
Baca SelengkapnyaDi malam kejadian Pegi dan sesame kuli bangunan lainnya sedang bekerja di Bandung.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaDugaan salah tangkap tersebut terungkap setelah Sutekno yang merupakan terdakwa lain sekaligus saksi kunci memberikan kesaksian.
Baca SelengkapnyaJules mengungkapkan, hingga saat ini bapak dari korban Eki masih mengalami trauma pasca kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca Selengkapnya