Polisi Sesalkan Lokasi Sekeluarga Tewas di Kalideres Diberi Kopi: Ganggu Penyelidikan
Merdeka.com - Polisi mengakui sempat ada hambatan dalam proses penyelidikan sekeluarga tewas di Kalideres. Selain karena waktu kematian diperkirakan sudah cukup lama, lokasi penemuan keempat jasad kurang steril.
"Karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi, saya kira ini mengganggu proses penyelidikan kami, baik itu kedokteran forensik maupun yang lain," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11).
Hengki menjelaskan, di rumah yang menjadi lokasi kejadian perkara sangat banyak ditabur kopi. Biasanya, kopi memang digunakan untuk menghilangkan bau-bau menyengat.
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Apa yang ditemukan di tempat tinggal tersebut? Diperkirakan berusia 16.800 tahun, tempat tinggal di gua La Garma di Cantabria tampak hampir tak berubah sejak penduduk kuno meninggalkan situs tersebut. Bahkan, perkakas dan artefak lainnya masih berserakan di lantai.
-
Dimana rumah itu ditemukan? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Kenapa kopi bisa viral? Ungkapan jangan lupa ngopi, barangkali kerap dilontarkan sebagian besar orang. Kode untuk jeda sejenak dari rutinitas kegiatan sambil meminum secangkir kopi.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Dimana sebaiknya asap kopi dan cengkeh disebarkan? Biarkan asap dari campuran tersebut menyebar ke seluruh ruangan, pastikan setiap sudut terkena asap agar nyamuk tidak kembali datang.
"Kemarin kedokteran forensik melihat, ini mengganggu karena banyaknya kopi yang disebar," jelasnya.
Namun demikian, Hengki memastikan kepolisian dan tim dokter forensik tetap bekerja keras bisa membongkar sebab kematian sekeluarga ini.
"Tim kedokteran forensik masih terus teliti untuk ketahui sebab, mulai dari latar belakang dan sebagainya secara komprehensif. Kira-kira apa motifnya, ini belum final," tegas Hengki.
Sebelumnya, Hengki mengatakan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, kecil kemungkinan sebab kematian karena pencurian.
"Hasil olah TKP kemarin ternyata tidak ditemukan jejak-jejak yang lain di luar empat penghuni ini, tidak ditemukan bercak darah, termasuk di lantai 2 kemudian semua pintu pada saat pertama kali masuk dan juga keterangan saksi itu dikunci dari dalam, termasuk di dalam kamar yang paling depan. Kita lihat bagaimana kami jelaskan tadi ternyata barang-barang ini bukan dicuri, tapi dijual," jelasnya.
"Oleh karenanya sekali lagi ini belum merupakan suatu kesimpulan, bahwa motif terjadinya pencurian dan perampokan sementara ini sangat kecil kemungkinan," tutup Hengki.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaEmpat bocah malang itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua eksekutor pembakaran rumah wartawan yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPetugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaPenemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaKematian keduanya terungkap dari kecurigaan tetangga yang lama tidak melihat penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita Sutrisno Dua Hari Pakai Air dari Toren Berisi Mayat untuk Mandi dan Mencuci
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca Selengkapnya