Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Soal Seruan Aksi Tolak PPKM: Jangan Bikin Angka Covid Naik, Kasihan Rakyat

Polisi Soal Seruan Aksi Tolak PPKM: Jangan Bikin Angka Covid Naik, Kasihan Rakyat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. ©2021 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Beredar di media sosial, ajak melakukan aksi serentak turun ke jalan menolak kebijakan PPKM. PPKM diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menanggapi seruan tersebut. Dia mengimbau masyarakat tidak mudah tersulut ajakan tersebut sebab angka kasus Covid-19 di Ibu Kota yang masih tinggi.

"Kita ketahui bersama bahwa Jakarta ini sudah cukup tinggi pandemi Covidnya. Coba kita kemarin Indonesia 45 ribu di seluruh Indonesia," kata Yusri kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya Jumat (23/7).

Yusri mengajak semua pihak melihat kondisi ini secara jernih. Jangan malah membuat kerumunan yang berpotensi menimbulkan penyebaran virus. Penyampaian aspirasi bisa dilakukan dengan cara lain.

"Tolong kepada teman-teman saudara-saudara saya yang berniat akan melaksanakan kegiatan penyampaian pendapat gunakan dengan bijak. Silakan datang ke Polda Metro kami akan terima atau instansi terkait secara bijak untuk kita bisa hindari kerumunan, jadi tidak ada klaster lagi nanti," imbuhnya.

"Bagaimana kalau bikin lagi kegiatan kumpul-kumpul, melakukan kerumunan apakah tidak bisa menjadikan satu klaster kerumunan lagi. Bagaimana kita mau relaksasi kalau kegiatan kerumunan seperti ini lagi. Kasihan di RS sudah penuh kasihan, kuburan lihat," ujarnya.

"Insya Allah relaksasi di tanggal 26 ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jangan bikin makin nambah sengaja akan menjadikan naik lagi nantinya, kasihan masyarakat yang lain. Jangan egois," lanjutnya.

Sebelumnya, beredar seruan aksi turun ke jalan termuat di akun instagram @blokpolitikbelajar. Aksi diklaim akan dimulai Sabtu (24/7) selama beberapan hari di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Brebes, Indramayu, Semarang, Solo, Sukoharjo, Kudus, Kediri, Surabaya, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Kendari, hingga Padang.

Blok Politik Pelajar sendiri menyebut kemarahan warga sudah pecah sehingga memicu adanya demonstrasi tersebut. Mereka mengklaim massa yang turun ke jalan tidak tergabung dalam satu kelompok tertentu.

"Kemarahan warga akhirnya pecah. Warga akan turun ke jalan selama berhari-hari tanpa identitas, golongan, kelompok, maupun bendera, mereka yang turun ke jalan adalah warga yang muak dengan situasi saat ini. Mengacu pada metode aksi Be Water, aksi ini akan cair bekerja, segala bentuknya akan terus berkembang, tidak ada ketua, tidak ada aksi ini milik siapa, semua ini milik warga," tulis keterangan pada akun @blokpolitikbelajar.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Kerusuhan, Kapolri Minta Warga Tak Puas Hasil Pemilu 2024 Jangan Anarkis
Cegah Kerusuhan, Kapolri Minta Warga Tak Puas Hasil Pemilu 2024 Jangan Anarkis

Kapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.

Baca Selengkapnya
Polri Gandeng PMI, Ingatkan Warga Jangan Perpancing Isu Provokatif Selama Pilkada
Polri Gandeng PMI, Ingatkan Warga Jangan Perpancing Isu Provokatif Selama Pilkada

Personel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada

Baca Selengkapnya
Demonstrasi di MK Bubar, Massa Pindah ke DPR RI
Demonstrasi di MK Bubar, Massa Pindah ke DPR RI

Mereka memilih untuk bergerak melanjutkan gerakan kawal putusan MK.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Demonstran Tolak Revisi UU Pilkada Dibebaskan, YLBHI Beri Sejumlah Catatan
Jokowi Minta Demonstran Tolak Revisi UU Pilkada Dibebaskan, YLBHI Beri Sejumlah Catatan

Perintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.

Baca Selengkapnya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini
Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini

Polisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya
Pilkada Semakin Dekat, Polisi Wanti-Wanti Hal Ini ke Warga Pekanbaru
Pilkada Semakin Dekat, Polisi Wanti-Wanti Hal Ini ke Warga Pekanbaru

Pemilihan kepala daerah semakin dekat. Masyarakat akan mencoblos calon kepala daerah pada tanggal 27 November 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Pasang Spanduk Imbauan Ayo Nyoblos di Pemilu 2024
Polresta Pekanbaru Pasang Spanduk Imbauan Ayo Nyoblos di Pemilu 2024

Kombes Jeki juga melakukan sosialisasi tahapan Pemilu dan menjaga Kamtibmas kepada warga di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Polisi Ajak Masyarakat Ikut Jaga Situasi Aman Pilkada, Begini Caranya
Polisi Ajak Masyarakat Ikut Jaga Situasi Aman Pilkada, Begini Caranya

Kepolisian mengajak masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada serentak berlangsung.

Baca Selengkapnya
Tips Agar Masyarakat Tidak Termakan Informasi Hoaks di Masa Kampanye Pilkada
Tips Agar Masyarakat Tidak Termakan Informasi Hoaks di Masa Kampanye Pilkada

Polisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif

Baca Selengkapnya