Polisi sudah rekayasa pendemo rusuh saat Ahok resmikan RPTRA
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri peresmian Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (23/6) sore. Seolah tak diterima di lingkungan tersebut, peresmian tersebut ditutup dengan demo massa hingga berujung ricuh.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mengungkapkan tak kaget dengan demo tersebut. Pihaknya ternyata sudah melakukan 'pengalihan warga' agar Ahok tak bentrok dengan para pendemo yang berkisar 200 orang itu.
"Sebelum peresmian, kami sudah memprediksi akan terjadinya penolakan dari massa anti-Ahok. Oleh karena itu, kami membuat plan A dan plan B untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk 'jalur evakuasi' untuk Ahok," kata Awi di Polda Metro Jaya, Kamis (23/6).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang diarak keliling Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
Adapun pengalihan itu, ungkap Awi, yakni seakan-akan Ahok lewat jalur yang ditunggu warga, padahal lewat jalan lain. Sehingga memang tak ada bentrok saat Ahok tiba maupun pergi.
"Nah bentrok ini sebenarnya terjadi setelah Ahok pergi sekitar pukul 17.00 WIB. Jadi massa engga puas karena mereka engga ketemu Ahok, sehingga melakukan demo dengan pelemparan batu. Tempat bentrok itu sendiri juga jaraknya 1 km dari tempat peresmian, jadi jauh," ungkapnya.
Akan kejadian tersebut, sekitar 500 personel kepolisian yang berjaga pun akhirnya melakukan pemukulan mundur massa yang tergabung dalam LSM yang mengaku sebagai FPI Jakarta Pusat dengan gas air mata. Sebab dua polisi mengalami luka di bagian pelipis mata akibat terkena timpukan batu para pendemo.
"Terpaksa mereka diberikan gas air mata karena sudah anarkis. Mereka mengaku sebagai FPI Jakarta Pusat, namun tak memiliki atributnya. Sepertinya hanya mengaku-ngaku saja," paparnya.
Kerusuhan tersebut, lanjut Awi, berhasil diredam sekitar pukul 17.30 WIB atau sebelum Azan Maghrib. Polisi pun menegaskan tak ada massa yang ditangkap.
"Belum ada yang diamankan, kalau diamankan takutnya massa lebih anarkis," tutupnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekayasa lalu lintas dalam rangka mengantisipasi kepadatan kendaraan selama aksi unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas ini untuk mendukung pelantikan anggota DPR/MPR/DPD RI periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalulintas dilakukan mulai pukul 06.00-11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAde menyebut akan ada pengalihan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat akan dialihkan ke arah Harmoni
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali mengimbau agar pengendara bisa mencari rute alternatif lain
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, rekayasa lalu lintas bersifat situasional
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaTertulis ada 15 tuntutan seperti mendukung DPR untuk menyegerakan.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal memprioritaskan kendaraan iring-iringan Presiden dan Wakil Presiden hingga tamu-tamu VVIP yang hendak melintas di Jalan Sudirman-Thamrin.
Baca SelengkapnyaSaat ada kereta api yang akan lewat, sudah seharusnya kendaraan lain berhenti. Namun belum lama ini, yang terjadi justru kereta api yang mengalah.
Baca Selengkapnya