Polisi Tak Keluarkan Izin Rencana Aksi di Rumah Prabowo
Merdeka.com - Jaringan Pemuda Penyelamat Konstituen Prabowo-Sandi berencana menggelar aksi di depan Kediaman Prabowo Subianto yang berlokasi di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun kepolisian tidak memberikan izin karena lokasi tempat digelarnya aksi merupakan fasilitas pribadi.
"Bagaimanapun fasilitas pribadi itu dilarang jadi objek unjuk rasa, ini kan rumah, tidak boleh di sini," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar, saat dikonfirmasi, Senin (15/7).
Walaupun tidak mengeluarkan izin, kepolisian tetap menyiagakan personelnya.
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
-
Bagaimana Polresta Pekanbaru kawal surat suara? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024. Logistik itu dipastikan aman hingga sampai ke gudang logistik KPU Pekanbaru, Jalan Kaharuddin Nasution.
-
Kenapa Prabowo tetap joget meskipun diejek? Mantan Danjen Kopassus itu tak ambil pusing soal ejekan terhadapnya. Dia bakal terus berjoget sampai yang mengejek capek.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
"Mereka harus tahu bahwa aturan-aturan khususnya yang menjadi objek unjuk rasa tidak dibenarkan di fasilitas-fasilitas pribadi, apalagi rumah seperti ini enggak boleh. Jadi, tentunya pasti dari pihak kepolisian tidak akan mengizinkan mereka melakukan ini," tegasnya.
Namun hingga saat ini, belum ada pengunjuk rasa yang datang ke lokasi. Apabila pendemo ke lokasi, pihaknya akan mencoba bernegosiasi meminta membubarkan diri.
"Kalau mereka enggak datang mereka mengerti aturan yang sudah diatur. Tapi kalau tetap datang kita lakukan upaya negosiasi, kalau tetap maksa ya kita lakukan tindakan sesuai prosedur," jelasnya.
Berikut undangan aksi tersebut :
*Undangan Peliputan Aksi*
Kepada Yth,Rekan-rekan Media Massa & Mahasiswa di_Tempat
*Salam Perjuangan...!!!*
*JARINGAN PEMUDA PENYELAMAT KONSTITUEN PRABOWO-SANDI*
*Tuntutan :*
1. Menolak Rekonsolidasi Antara Prabowo & Jokowi
2. Menagih Janji Prabowo yang pernah menyatakan bahwa *Saya akan Timbul Tenggelam Bersama Rakyat*
3. Meminta Prabowo Untuk segera mempublikasikan Isi *surat wasiat* kepada rakyat yang pernah ditulisnya sebelum penetapan KPU
4. Meminta Prabowo meminta maaf kepada seluruh pendukung Prabowo-Sandi terutama ditanah air sebab dengan pertemuan antara *Jokowi dan Prabowo* telah melukai pendukung *Prabowo-Sandi*
5. Prabowo harus bertanggungjawab atas 9 orang yang telah meninggal dunia di aksi 21-23 mey 2019 dan masi banyak lagi yang masi hilang hingga saat ini.
6. Kami menyatakan menolak rekonsolidasi, sebab jika Prabowo melakukan Rekonsolidasi maka orang yang bertanggungjawab penuh atas kematian 600 *KPPS* dan 9 orang masa dari aksi *21-23 mey 2019* adalah *Prabowo*
7.Jika Prabowo rela berhianat kepada pendukung nya dengan melakukan Rekonsolidasi Maka kami memberikan penghargaan kepada pak Prabowo sebagai *Raja Cebong Indonesia*
Hari/tgl : Senin 15 Juli 2019Jam : 10 WIB selesaiTitik aksi : Kediaman Prabowo (Jl.Kartanegara No 04 Kebayoran Baru, Jaksel.)
*#TolakRekonsolidasi**#RekonsolidasiBerdarah600KPPS**#JanganJadiPenghianatRakyat**#TunjukanBahwaPrabowoBukanJenderalKardus*
Jakarta, 13 Juli 2019
Mengetahui,*Ketua JPPK Prabowo-Sandi**Fhais_Civil*
*Koordinator Aksi**M.ilham S.*
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, debat perdana ini dilakukan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10).
Baca SelengkapnyaSebelum pengamanan dimulai telah dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada senpi yang dibawa anggota.
Baca SelengkapnyaRahmat Bagja mengatakan Mayor Teddy tidak terlibat dalam kampanye
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
Baca SelengkapnyaMK menilai dalil permohonan Anies-Cak Imin soal dugaan ketidaknetralan TNI dengan kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya di Debat Capres tidak beralasan hukum.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Firli belum ditahan meski sudah jadi tersangka kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaFadil menjelaskan, netralitas anggota Polri tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaSudah ada aturan yang mengatur terkait Presiden boleh berkampanye atau tidak.
Baca SelengkapnyaPramono diketahui berpasangan dengan Rano Karno sebagai pasangan cagub-cawagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca SelengkapnyaTak Hadiri Kampanye Ganjar walau Kader PDIP, Wali Kota Makassar: Kepala Daerah Harus Baik untuk Semua
Baca Selengkapnya