Polisi tangkap 13 preman tukang palak di Stasiun Senen
Merdeka.com - Maraknya tindakan premanisme yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat, membuat jajaran Polres Metro Jakarta Pusat melakukan operasi preman. Salah satunya di kawasan Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Operasi yang dilakukan pada (10/11) sore kemarin, Unit Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menangkap sebanyak 13 preman yang langsung diamankan petugas.
"Jadi modusnya mereka sering orasi di bus dengan kata-kata yang mengancam dan meminta dengan sedikit memaksa," ujar AKBP Siswo Yuwono, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat di Polres Jakarta Pusat, Rabu (11/11).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan preman di tahun 1980an? Aksi premanisme, merampok, memalak, hingga kasus pelecehan seksual, selalu dikaitkan dengan Gali. Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat.
Siswo mengatakan, berdasarkan laporan warga, 13 preman yang terjaring ini sering kedapatan melakukan orasi-orasi yang mengancam dan meminta uang kepada penumpang angkutan umum dengan memaksa.
Karena dinilai sudah meresahkan masyarakat, Siswo akhirnya menggelar operasi tersebut. Selain itu, dia menyampaikan seluruh preman yang terjaring razia tersebut nantinya akan diberikan pembinaan agar mendapat efek jera.
"Memang kawasan Senen masih jadi salah satu prioritas kita karena setiap harinya cukup banyak aktivitas masyarakatnya," katanya.
"Kita sudah amankan dan akan kita beri pembinaan," tandas Siswo kepada wartawan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaKedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaPolresta Denpasar mengungkap identitas dan peran empat tersangka atas penganiayaan dan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar
Baca Selengkapnya