Polisi Tangkap 3 Begal Pembacok Pegawai Basarnas hingga Tewas, 1 Pelaku Masih Diburu
Merdeka.com - Personel Polda Metro Jaya membekuk komplotan begal seorang wanita pegawai Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Mita Nurkhasanah. Korban dibegal di depan halte Basarnas, Jalan Angkasa Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, ada tiga orang dari komplotan begal ini yang telah ditangkap. Ketiga pelaku adalah RP alias K, lalua NG alias P kemudian MR alias E.
Sementara satu orang pelaku berinisial T alias ADR masih diburu polisi. T merupakan pelaku pembacokan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Hasil penyelidikan teman-teman unit Resmob Polda Metro berhasil amankan tiga orang pelaku dan satu lagi pelaku yang masih DPO ya" ujar Yusri kepada wartawan, Senin (1/11).
Kronologi Pembegalan
Yusri menjelaskan awal kejadian begal yang menimpa korban. Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar 03.00 Wib dini hari pada 11 Oktober. Ketika itu korban bersama teman lelakinya sedang menunggu pesanan ojek online di depan auto mobil, di Jalan Angkasa Gunung Sahari, Jakarta Barat.
Menurut Yusri, secara tiba-tiba dihampiri keempat kawanan pelaku begal yang memakai dua sepeda motor. Pelaku T saat itu, mengecoh perhatian korban bersama teman prianya, melontarkan tudingan jika teman korban melakukan pemukulan.
"Yang pada saat itu, yang salah seorang turun inisialnya T yang sekarang menjadi DPO kemudian mengeluarkan satu kalimat 'Kamu sudah memukul adik saya' dan si cowok tidak tahu apa-apa, si cewek (korban) melarikan diri," kata Yusri.
"Kemudian si pelaku mengeluarkan celurit, tanpa melihat situasi dan kondisi lantas merebut barang melirik korban handphone merek Vivo dan langsung membacok si wanita ini. Kasus ini yang sempat ramai di media," imbuh dia.
Akibat tebasan celurit yang dilayangkan T, nyawa Mita pun tak bisa diselamatkan. Bahkan, lanjut Yusri, aksi pembacokan T bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya T juga sudah tercatat dalam laporan polisi di Polres Metro Jakarta Timur dengan kasus serupa.
"Kami juga sedang mendalami juga kasusnya juga saat itu pembacokan, ini akan kita kejar. Tim masih bergerak di lapangan untuk mengejar T alias ADR ini. Sementara pelaku-pelaku yang lain yang sudah kita amankan," jelasnya.
Sementara untuk ketiga pelaku yang sudah ditangkap, dipersangkakan dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.
Yusri meminta kepada T yang sampai saat ini masih DPO untuk segera menyerahkan diri.
"Ini juga saya ultimatum, ADR ini alias T ini yang DPO yang melakukan pembacokan. Ini saya minta untuk segera mungkin menyerahkan diri, karena kita sudah tahu identitiasnya," tandasnya.
Sebelumnya, seorang pegawai Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Mita Nurkhasanah, meninggal dunia usai menjadi korban pembacokan oleh kawanan begal di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Atas peristiwa ini, Kepala Badan SAR pun mengutuk keras dan meminta polisi tangkap begal karyawan Basarnas tersebut.
"Kami mengutuk keras atas perbuatan keji para pelaku, dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku atas kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," kata Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/10) lalu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut anggotanya menembak korban dua kali hingga mengenai tiga korban yang sedang berboncengan motor.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca Selengkapnya