Polisi tangkap 4 pembius TKI di Bandara Soetta, 3 ditembak
Merdeka.com - Satuan Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta menangkap empat pelaku pembius tenaga kerja Indonesia (TKI). Polisi terpaksa menembak tiga di antaranya.
Menurut penuturan Kasat Reskrim Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kompol Azhari Kurniawan, keempat pelaku ini yakni, RS (40) asal Lampung, JA (36) Lubuk Linggau, IY (39) Purwokerto dan BD (45) Lampung sudah lebih dari 10 kali melancarkan aksinya ke TKI.
Tak hanya itu, Azhari mengungkapkan keempat pelaku ini tidak hanya beraksi di Bandara Soekarno-Hatta, pelaku ini juga kerap melakukan aksinya di bandara lain.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
"Di Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung," kata Azhari, Jakarta, Senin (2/3).
Saat petugas melakukan penyidikan, pelaku sempat melarikan diri. Sehingga, kata Azhari, pelaku ditangkap di tempat terpisah. Di antaranya ada yang di Dadap, Tangerang, Subang, Bekasi dan wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dua tersangka lain yaitu F dan H masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Azhari mengatakan saat menjalankan aksinya, tersangka kerap menggunakan mobil sewaan dan mencari mangsa di bandara. Tak hanya itu, dia menyebut perbuatan tersangka tergolong sadis lantaran setelah korban dibius lantas dibuang ke pinggir jalan di Purwokerto dan daerah Bekasi, setelah menguras seluruh harta korban.
"Mereka berpura-pura dari luar negeri mengajak pulang bareng dengan korban, tetapi di tengah jalan korbannya dibius dan hartanya dirampas," tambah Wayan Sukarsa yang memimpin penangkapan tersangka.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaAksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka adalah IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12). IS adalah kenalan korban melalui Facebook baru dua minggu dan menjalin hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSeorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKomplotan begal leluasa melakukan aksinya dengan menggunakan modus wanita muda sebagai umpan.
Baca SelengkapnyaPerampokan ini sempat viral di media sosial. Pelaku meninggalkan korban di pinggir jalan di Pemulutan, Ogan Ilir, beberapa hari lalu.
Baca Selengkapnya