Polisi tangkap pengedar merica dan ketumbar palsu di Tangerang
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap E, pengedar dan pengelola UD MMJ ketumbar dan merica palsu, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/2). Pelaku mencampurkan bahan kimia ke merica dan ketumbar yang baru panen.
"Pelaku mencampurkan zat kimia H2O2 (Hidrogen Peroksida) dan NaHCO3 (Sodium Bicarbonte), sehingga tampilannya menjadi lebih putih dan bersih yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia. Pelaku pemilik ini memiliki 26 karyawan," kata Kasubdit Industri Perdagangan Dirkrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Agung Marlianto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/3).
AKBP Agung Marlianto mengatakan, cara pelaku E membuat merica dan ketumbar palsu yakni, 500 kilogram merica asli dicampur zat kimia Sodium Bicarbonate sekitar 8 ons. Kemudian pelaku E mengadukan merica yang sudah dicampur zat kimia lain dengan ditambah Hidrogen Peroksida.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Kenapa klepon dibalur kelapa parut? Balur bola bola ketan dengan kelapa parut yang sudah dikukus. Sajikan klepon.
-
Apa itu Lumpur Lapindo? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
-
Apa yang dijual di Rumah Produksi Kelorida? 'Produknya ada puluhan, mulai dari kecantikan seperti bedak dingin, masker, kapsul, beras daun kelor, peyek kelor, cokelat kelor, teh celup, dan banyak lainnya,' jelas Ida.
-
Dimana pecel di kereta dijual? Para pedagang pecel yang merupakan kaum perempuan ini berkeliling dari gerbong satu ke gerbong lainnya membawa bakul bambu dan tampah berisi nasi putih, sayuran rebus segar, gorengan, telur dan bumbu pecel.
-
Bagaimana perdagangan rempah dilakukan di Palembang? Melalui Sungai Musi inilah perdagangan mulai terjalin, bahkan hingga terjadi percampuran budaya dengan masyarakat setempat.
Sedangkan pengolahan ketumbar palsu, kata dia, pelaku mencampurkan zat kimia Hidrogen Peroksida 20 kilogram ke dalam ketumbar sekitar 250 kilogram. Kemudian diaduk sampai merata.
"Selanjutnya didiamkan 2 hari setelah diaduk merata. Proses selanjutnya dikipasi sehingga kotoran dan debu dalam merica dan ketumbar hilang. Kemudian merica dan ketumbar dikemas dalam karung ukuran 25 kilogram dan siap diedarkan ke Jabodetabek, Cirebon, Jawa Tengah, Banten dan Lampung," kata dia.
Lanjut dia, pelaku E menjual ketumbar palsu sebesar Rp 12.000 per kilogram, merica super KW sebesar Rp 110.000 per kilogram dan merica KW 2 sebesar Rp 105 ribu per kilogram. Pelaku E sudah beraksi selama 8 tahun dengan keuntungan per bulan sekitar Rp 100 juta.
"Barang bukti, 4 ton ketumbar siap edar, 1,25 ton merica super siap edar, 1,25 ton merica KW 2 siap edar, 8,8 ton merica bahan dan 30 jeriken zat kimia H2O2. Lalu 10 unit kipas angin, 3 unit timbangan, 30 puluh ember, 2 mesin jahit karung, 150 karung kosong bertuliskan merica dan ketumbar UD MMJ dan 15 skop," kata dia.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 110 dan pasal 77 undang-undang nomor 39 tahun 2014 tentang perkebunan. Pelaku juga terancam lima tahun kurungan penjara dan denda Rp 5 miliar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua tersangka yang diamankan adalah IS alias T (29) dan IS alias B (32).
Baca SelengkapnyaDiamankan 2 kilogram serbuk warna silver yang diduga bahan peledak
Baca SelengkapnyaPenyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaMusim penggilingan atau panen raya diperkirakan pertengahan bulan Mei sampai November 2024
Baca SelengkapnyaMulanya, rokok tanpa pita cukai ini akan dikirimkan di wilayah Jember
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan 256 botol ukuran kecil, dan 32 jerigen berisi 35 liter
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya pelaku NR telah menerima paket narkoba di Terminal Bus Kalideres Jakarta Barat pada 10 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca Selengkapnya