Polisi Telusuri Waktu Kematian Halimah, Istri Dukun Aki yang Diduga Dibunuh
Merdeka.com - Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat terus didalami kepolisian. Fakta terbaru terkait kematian dari istri Wowon alias Dukun Aki yang bernama Halimah.
Halimah disebut tewas dibunuh oleh Solihin alias Duloh yang juga partner in crime dari Dukun Aki.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo mengatakan, penyidik Ditresreskrimum Polda Metro Jaya bersama tim ahli interkolaborasi masih bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk merunut waktu kematian para korban.
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Informasi yang diterima penyidik, korban bernama Halimah meninggal sejak 2016 silam.
"Sementara keterangan pelaku seperti hal tersebut (Halimah meninggal pada 2016) yang disampaikan kepada penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Trunoyudo dalam keterangannya, Minggu (22/1).
Dia mengungkapkan, proses pemeriksaan masih berjalan. Salah satu yang digalinya tentu waktu kematian korban Halimah.
"Masih dalam pemeriksaan oleh Penyidik terkait hal tersebut, pada keterangan pelaku yang didapat oleh penyidik," ujar nya.
Sebanyak sembilan orang tewas di tangan pembunuh berantai Dukun Aki Cs di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat. Mereka dieksekusi mati dengan cara dicekik hingga diracun, bahkan disembunyikan jasadnya di dalam lubang.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyampaikan, para pelaku yakni Wowon Erawan alias Dukun Aki (60), Solihin alias Duloh (60), dan M Dede Solehuddin (36), memiliki peran masing-masing dalam rangkaian pembunuhan tersebut. Di Cianjur, para korban tewas dicekik sebelum dimasukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan.
“Dicekik dulu, mati, baru dimasukin lubang,” tutur Indra kepada wartawan, Sabtu (21/1).
Dukun Aki memiliki enam istri dengan tiga di antaranya tewas dibunuh, yakni Wiwin, Halimah, dan Ai Maimunah (40). Sementara korban lainnya yakni Noneng yang merupakan ibu dari Wiwin, Bayu (2) selaku anak dari Wowon, dan perempuan atas nama Farida.
“Perannya Wowon itu mengantarkan para korban. Tapi untuk Farida kan masih kami dalami lagi. Tapi untuk rata-rata korban itu yang mengantarkan Wowon, yang di TKP sini ya, yang rumah di Ciranjang, seperti Noneng,” jelas dia.
“Noneng itu yang mengantarkan ke rumahnya Duloh itu Wowon. Setelah dibunuh, di malam yang sama juga, Wowon mengantarkan Wiwin ke rumah Duloh lalu dibunuh. Di malam yang sama,” sambung Indra.
Kemudian korban tewas di Bekasi ditemukan dalam kondisi diracun, yakni Ai Maimunah selaku istri siri Wowon, Ridwan Abdul Muiz (20) selaku mantan suami Maimunah, dan M Riswandi (16) selaku anak.
Terakhir ada korban atas nama Siti, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dibunuh Noneng atas perintah Wowon. Kala itu, Siti meminta kembali hartanya usai dijanjikan dapat berlipat ganda.
Wowon pun mengelabui Siti bahwa hasil penggandaan uang itu dapat diambil di Mataram. Siti pun berangkat bersama Noneng, namun di tengah jalan malah dibunuh dengan didorong ke laut di Surabaya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca Selengkapnya"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa lima saksi. Korban perempuan tersebut diduga diperkosa lalu dibunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca Selengkapnya