Polisi tes DNA anak pertama wanita hamil dimutilasi di Cikupa
Merdeka.com - Pihak Kepolisian hingga kini masih menyelidiki kasus kematian wanita hamil dimutilasi di Kampung Telaga Sari, Desa Telaga Sari, RT12/RW01, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Selain sedang mengandung, korban diketahui seorang janda yang sudah mempunyai dua anak.
"Korban punya dua anak, yang satu usianya 11 tahun dan satu lagi usianya 15 tahun," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak, Selasa (19/4).
Meski tak menjelaskan detail kedua anak tersebut, Musyafak menjelaskan pihaknya akan melakukan tes DNA terhadap anak pertamanya yang berusia 15 tahun.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
"Dalam hal ini, sampel yang nantinya akan diambil berupa swap atau air liurnya, kemudian sampel lainnya yaitu tulang dan kuku," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengambil sampel tulang dada milik korban dan tulang milik janin dalam kandungan. Serta sampel kuku jari korban dan kuku jari saksi. Semua itu dilakukan untuk melihat apakah ada keterlibatan saksi dalam peristiwa pembunuhan atau tidak.
"Kalau pembunuhan kan ada upaya untuk berontak untuk melawan ada cakaran-cakaran nah itu kami periksa juga. Nah untuk sampel korban, kami juga mau memastikan apakah kandungan itu hasil hubungan dengan pelaku atau bukan," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaTertukarnya kedua bayi pasien itu telah terbukti dari hasil DNA.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca Selengkapnya