Politikus PDIP Minta Anies Naikkan Nominal Bansos Sembako DKI Jakarta
Merdeka.com - Politikus PDIP Jhony Simanjuntak meminta Pemprov DKI Jakarta menaikkan nominal bantuan sosial (bansos) sembako. Saat ini, bansos sembako yang diberikan Pemprov bernilai Rp149.500.
Nilai tersebut, kata dia, tidak layak diberikan kepada masyarakat. Penerima manfaat seharusnya mendapatkan bantuan dengan nilai yang lebih besar.
"Kan nilai yang disampaikan kemarin Rp149 ribu. saya mengatakan, dari kemensos saja, mereka bisa memberikan senilai Rp300 ribu di awal. Saya katakan, ketika Pemda hanya bisa memberikan segitu saja saja menghina orang-orang yang miskin dan terdampak," kata dia, ketika dikonfirmasi, Kamis (7/5).
-
Siapa yang ajukan tambahan anggaran Kemensos? Komisi VIII DPR menyetujui usulan tambahan anggaran tahun 2024 yang diajukan Kementerian Sosial.
-
Kenapa bantuan beras Jateng disalurkan? 'Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,' kata Nana.
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Bagaimana Suswono ingin mengatasi masalah daya beli warga di Jakarta? 'Ini juga ada korelasinya dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi. Tentu hal seperti ini lah yang menjadi pemikiran kami bersama Pak RK tentu saja sebagai calon gubernur, untuk bagaimana agar pasar-pasar yang sudah ada ini bisa diramaikan,' ungkapnya.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Kenapa Pandawakarta membagikan sembako? 'Ramadhan ini kami ikhtiar bagikan ratusan paket sembako bagi masyarakat Jakarta', kata Puji Hartoyo Ketua Pandawakarta pada keterangan tertulisnya, Selasa (9/4).
"Saya menganjurkan supaya dinaikan itu nominal sembakonya. Kalau menurut saya, wajar dong sekarang, kan PSBB diajukan Gubernur, dampak PSBB kan dia sudah harus paham," imbuhnya.
Dia mengatakan, pemberlakuan PSBB berdampak pada pemenuhan kebutuhan warga miskin di Jakarta. Karena itu bantuan dari harus diberikan oleh Pemprov. Hanya saja jumlahnya diharapkan lebih besar dari sekarang.
"Dampak PSBB kan pasti ekonomi, orang miskin muncul, PHK dan sebagainya. Nah itu kan harus dipikirkan. Kalau cuma Rp 149 ribu diberikan, paketnya satu, sama saja itu penghinaan terhadap orang-orang kecil. Karena APBD DKI Jakarta kan oke punya," tegas dia.
Dia pun mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak siap menghadapi PSBB. Hal itu dapat terlihat dari proses penyaluran bantuan kepada masyarakat.
"Jadi paling penting di sini, tidak siap pemda ini. Dia hanya siap untuk sampaikan PSBB atau lockdown saja, tapi soal dampak ini mereka tidak siap. Kenapa tidak siap? kenyataan, sesudah tahap pertama diturunkan begitu lama. Padahal banyak itu yang terdampak ekonomi karena PSBB, itu terdampak secara serius kan. Ojol, pedagang kecil, relatif tidak dapat. Seharusnya mereka diberikan dari awal," urai dia.
"Kemudian mengatasi orang-orang yang tidak mudik, terjamin. Saya sampaikan juga nilai, cuma rata-rata kawan-kawan menyampaikan ini harus hati-hati. Tidak bisa kerja asal-asalan, karena akhirnya di masyarakat jadi kisruh kan. RT RW sekarang tidak PD, diteken sama masyarakat seolah-olah kesalahan di RT dan RW," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru mengaku sudah memberikan banyak bantuan kepada masyarakat Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies juga menggarisbawahi mengenai keberlanjutan program-program yang sudah berjalan.
Baca SelengkapnyaProgram bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi membagikan BLT El Nino kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Pos Genteng Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaBantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat
Baca SelengkapnyaDPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSaat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta akan menambah stok beras dan komoditas pokok lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi lantas memutuskan akan menambah bantuan ini untuk Desember 2023 hingga Maret 2024.
Baca Selengkapnya