Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politikus PDIP: Pemprov DKI Terlihat Tidak Mampu Membuat Kebijakan Mengatasi Covid-19

Politikus PDIP: Pemprov DKI Terlihat Tidak Mampu Membuat Kebijakan Mengatasi Covid-19 Gedung Baru DPRD DKI Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menilai Pemerintah Provinsi DKI tidak mampu membuat kebijakan yang sesuai untuk menekan laju penularan Covid-19. Ia menekankan agar pengawasan Pemprov terhadap penerapan protokol kesehatan lebih ketat di dua lokasi, yakni pemukiman dan pasar.

"Pemprov juga terlihat tidak mampu membuat kebijakan yang pas mengatasi kenaikan jumlah kasus, padahal jelas itu dominan di perumahan dan pasar," katanya, Kamis (13/8).

Dia menyinggung kebijakan ganjil genap terhadap mobil. Jika tujuannya untuk mengurangi volume mobil di jalan, langkah itu tepat, namun menjadi celaka karena masyarakat justru beralih ke transportasi umum. Sedangkan pengawasan protokol kesehatan di pemukiman disebutnya sangat minim dan berdampak terjadi penularan di transportasi umum ataupun pekantoran.

Gilbert menegaskan, kembali tanpa adanya pengawasan ketat di dua tempat tersebut, penurunan jumlah kasus positif Covid-19 sulit terealisasikan.

"Pengawasan kawasan pemukiman dan pasar yang perlu hingga ada vaksin, kalau itu tidak dikerjakan, mau dilarang semua mobil, tetap saja akan bertambah," terangnya.

"Apakah Pemprov punya kebijakan lain? Mereka kan harus kelihatan berupaya, jelas kasus adanya di pemukiman dan pasar, apa ada kebijakan khusus buat itu? Terutama pengawasan."

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi untuk keempat kalinya. Perpanjangan kembali dilakukan selama dua pekan.

PSBB transisi ketiga akan selesai pada 13 Agustus.

"InsyaAllah diperpanjang karena masih cukup tinggi angkanya," ujar Riza, Rabu (12/8).

Di perpanjangan PSBB transisi keempat ini, Riza menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan protokol kesehatan di beberapa tempat, khususnya di perkantoran, fasilitas umum, rumah sakit, dan tempat yang berpotensi menyebabkan keramaian.

Salah satu upaya pengetatan yang dimaksud adanya denda progresif bagi pelanggar PSBB transisi.

"Denda pelanggaran juga," ujar singkat Riza.

Jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pun terus bertambah, data terbaru Rabu 12 Agustus penambahan kasus sebanyak 578, sehingga akumulasi kasus Covid-19 di ibu kota sebanyak 27.242.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.925 dan masih dirawat, dan 17.349 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 63,7 persen, sedangkan 968 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,6 persen sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,5 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,3 persen. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Jakarta Meningkat, Mengapa Pemprov DKI Tidak Batasi Penambahan Kendaraan?
Polusi Udara Jakarta Meningkat, Mengapa Pemprov DKI Tidak Batasi Penambahan Kendaraan?

Kualitas udara Jakarta berada pada titik terburuk dan mengancam kesehatan.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Ditilang, Pemprov DKI Cari Cara Lain Agar Warga Mau Uji Emisi
Tak Lagi Ditilang, Pemprov DKI Cari Cara Lain Agar Warga Mau Uji Emisi

Tilang dinilai tidak efektif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melakukan uji emisi.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Akui Belum Temukan Cara 'Ampuh' Atasi Macet Jakarta
Kapolda Metro Jaya Akui Belum Temukan Cara 'Ampuh' Atasi Macet Jakarta

"Kami dan Pemda belum menemukan formula yang tepat bagaimana mengatasi kemacetan," kata Karyoto

Baca Selengkapnya
Ganjar: Protes Macet Tetapi Tetap Naik Mobil Pribadi, Iya Enggak?
Ganjar: Protes Macet Tetapi Tetap Naik Mobil Pribadi, Iya Enggak?

Menurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.

Baca Selengkapnya
Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi di DKI Jakarta Segera Terbit
Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi di DKI Jakarta Segera Terbit

Pembatasan kendaraan pribadi di Jakarta bertujuan untuk mendorong penggunaan transportasi umum, mengatasi kemacetan, dan mengurangi emisi gas buang.

Baca Selengkapnya
Tilang Manual Uji Emisi Tak Efektif, Pemprov DKI Jakarta Bakal Maksimalkan ETLE
Tilang Manual Uji Emisi Tak Efektif, Pemprov DKI Jakarta Bakal Maksimalkan ETLE

Teknologi ETLE nantinya akan dihubungkan dengan data Pemprov DKI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Polisi, Pemprov DKI Nilai Tilang Uji Emisi Efektif
Beda dengan Polisi, Pemprov DKI Nilai Tilang Uji Emisi Efektif

"Jadi razia tilang uji emisi ini sangat efektif sebagai social engineering tool, mengubah perilaku masyarakat untuk melakukan uji emisi dan merawat kendaraan."

Baca Selengkapnya
Ganjil-Genap di Jalan yang Dilalui LRT Jabodebek Belum Bisa Diterapkan, Dishub DKI Ungkap Alasannya
Ganjil-Genap di Jalan yang Dilalui LRT Jabodebek Belum Bisa Diterapkan, Dishub DKI Ungkap Alasannya

"Tentu jika kita lakukan analisis traffic tentu kurang ideal sehingga kita menunggu kapan tarif komersial mulai berlaku," kata Syafrin

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemprov DKI Jakarta Bakal Kaji Usulan Kapolri soal Motor Kena Ganjil Genap
FOTO: Pemprov DKI Jakarta Bakal Kaji Usulan Kapolri soal Motor Kena Ganjil Genap

Kebijakan tersebut menjadi salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas buang.

Baca Selengkapnya