PPKM Darurat, Mobilitas di DKI Masih Tinggi Didominasi Kendaraan Roda Dua
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati memaparkan, dari data Kemenhub, penurunan mobilitas masyarakat DKI Jakarta per 6 Juli masih sebesar 22,8 persen, belum memenuhi target minimal 30 persen. Per 7 Juli angkanya lebih rendah, yaitu 22,6 persen, demikian pula pada 8 Juli sebesar 16,17 persen.
"Rasanya semakin banyak pergerakannya. Dan ini jadi acuan untuk lebih memperketat syarat perjalanan, khususnya di wilayah aglomerasi," ujar Adita dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).
Di Jabodetabek, pergerakan kendaraan pribadi menuju Jakarta baru berkurang 28 persen, sementara untuk kendaraan umum pengurangannya 15 persen. Pergerakan kendaraan di 9 terminal tipe A juga turun hampir 39 persen, dengan penurunan penumpang mencapai 61 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Bagaimana kemacetan di Jakarta berkurang? Sehingga, Latif mengatakan kemacetan yang kerap terjadi setiap jam pulang kerja akan berkurang mulai besok.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
"Yang keluar Jakarta, angkutan pribadi menurun 24 persen, angkutan umum 12 persen. Masih sangat kecil," ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti.
Selain itu, angkutan umum berbasis jalan seperti TransJakarta pergerakan penumpangnya turun 30 persen, TransJabodetabek turun 81 persen, MRT turun 50 persen, LRT turun 55 persen dan Railink turun 70 persen.
Kakorlantas Polri Irjen Istiono menambahkan, mobilitas ini yang masih tinggi di Jabodetabek didominasi oleh kendaraan roda dua. Mereka berasal dari wilayah penyangga DKI Jakarta.
"Kalau di Jakarta di pusat kota, di Google Maps sudah kelihatan hijau, namun di pinggiran di kota-kota penyangga seperti Depok, Tangerang, masih ada titik merah. Kalau di Bandung, misalnya dari Cimahi (aglomerasinya), Surabaya dari Sidoarjo," ujar Istiono.
Reporter: Athika RahmaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data ini diambil berdasarkan hasil pemantauan volume lalu lintas melalui 49 titik Sensor Traffic Counting.
Baca SelengkapnyaASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaDi GT Cengkareng peningkatan volume kendaraan yang bertransaksi sebesar 10,18 persen atau 81.669 kendaraan.
Baca SelengkapnyaPT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.093.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Baca SelengkapnyaKemenhub merinci jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek sebanyak 753.487 kendaraan dan 1.506.974 orang.
Baca SelengkapnyaSebelum jalan, pastikan kecukupan BBM dan saldo uang elektronik.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaKecelakaan didominasi‘adu banteng’ sisi depan kendaraan yang saling bertabrakan.
Baca SelengkapnyaJasa Marga mencatat sebanyak 961.852 kendaraan telah kembali ke wilayah Jabodetabek
Baca SelengkapnyaApabila dilihat dari periode lebaran tahun sebelumnya, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 12,97 persen atau naik sebanyak 714.794 kendaraan.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJalur arteri Karawang yang mulai dipenuhi oleh pemudik yang didominasi dengan kendaraan roda dua.
Baca Selengkapnya